BAGIAN 7 | Masih Dengan Kakak yang Menyebalkan

32K 3.6K 27
                                    

Bagian ini selesai direvisi.
___

Enam bulan waktunya aku sudah bisa merangkak. Aku jadi lebih senang ketika aku bisa mengelilingi kamarku. Mulai saat ini aku akan menjalankan rencana petamaku, dekat dengan para pelayan. Membuat diriku terlihat lucu di depan para pelayan.

Lily jelas baik sekali padaku, aku tidak perlu bersusah payah mendekatinya. Yang aku targetkan adalah pelayan lainnya yang melayaniku. Tiap-tiap aku diurus mereka, aku pasti akan membuat skinship dan bertingkah imut.

Umur 6 bulan juga waktunya aku sudah bisa makan makanan yang padat. Ah senangnya bisa makan sesuatu selain susu. Para pelayan tergadang bergantian menyuapiku hari demi hari, karena setelah satu hari aku pasti mendekati pelayan lain. Berharap dengan begini banyak pelayan lebih dekat denganku. Tapi memang seringnya aku bersama dengan Lily.

Saat ini aku sedang merangkak di karpet tebal yang penuh dengan mainan. Aku duduk dan kemudian menggoyang-goyangkan mainan yang bisa berbunyi.

Memalukan sekali, anak usia 20 tahun memainkan mainan bayi seperti gini, apa yang akan dikatakan sahabatku ketika melihatku seperti ini? Haha

Tapi jika boleh jujur ini seru daripada tidak melakukan apapun.

"Sedang apa dia?"suara yang tak asing terdengar di telingaku.

Itu suara Juan yang baru saja masuk ke kamarku. Di belakangnya ada Eric dan juga Syina.

"Na na," ucapku berusaha memanggil Syina. Aku mengangkat-angkat kedua tanganku ke arahnya.

"Putri Zinnia sedang bermain dengan mainannya, pangeran," jawab Lily. Kemudian Juan mengangkatku.

"Eeh? ulat ini sudah bisa merangkak dengan bebas rupanya. Jangan merangkak sembarangan atau akan terinjak olehku," ucap Juan dengan senyum smirknya.

Dasar kunyit! Aku bukan ulat! Kenapa sih datang terus ke sini? Kau membuat mood ku menurun.

"Pfftt..," terdengar Eric seperti ingin tertawa. Setiap kali Eric mengunjungiku dia tidak pernah tidak tertawa. Aku merasa itu aneh, padahal di cerita aslinya Eric orang yang cukup pendiam dan dingin dibandingkan dengan Juan.

"Na na," aku berusaha menggapai Syina. Syina pun tersenyum.

"Kak Juan, turunkan Zinnia. Aku ingin menemaninya bermain," pinta Syina pada Juan.

Juan pun menurunkanku dan aku bermain bersama Syina. Ah, hari yang indah. Akan lebih indah tanpa si kunyit dan si es batu.

.

"Maaf pangeran dan putri, ini waktunya Putri Zinnia makan," ucap Lily.

Yeay, akhirnya aku makan.

Seorang pelayan menggendongku dan menempatkanku dipangkuannya. Dia pelayan lain yang bergantian memberiku makan. Aku berusaha bertingkah seimut mungkin dan membuat pelayan itu suka padaku. Aku bisa melihat dia mulai melihatku dengan tatapan hangat.

Hehe ayo takluk pada keimutanku dan bantulah aku di masa depan.

Setelah satu suapan makanan masuk ke mulutku, Eric berbicara pada pelayan itu.

"Berikan makanannya padaku, aku ingin mencoba memberi makannya"

APAA??

Pelayan itu tidak berani membantah, kemudian mendudukanku di pangkuan Eric. Eric tersenyum kemudian mengambil satu sendok makanan.

Hhmm! Kenapa Eric tiba-tiba mencoba menyuapiku? Anak ini kelakuannya tidak bisa ditebak.

Ketika Eric akan memasukkan sendok ke mulutku, ia menariknya lagi. Aku terkejut. Dia kemudian memaju mundurkan sendok itu. Aku membuka terus mulutku berharap sendok itu segera masuk. Tapi hal itu tidak pernah terjadi.

Apa sih??!

Eric tertawa terbahak-bahak. Aku kesal sekali. Kemudian dia berbisik, "Kamu tidak ingin mencoba mengambil hatiku juga dengan keimutanmu seperti kepada pelayan tadi?"dia tersenyum.

Hah?! Tau dari mana dia aku mencoba mengambil hati para pelayan?

__________________________________

Eric nyebelin ga tuh? Tapi aku ketewa-ketawa sendiri pas nulisnya wkwk

Jika kamu suka ceritanya, jangan lupa klik tanda bintang ⭐ ya ^_^

Makasih yang udah vote 🙏

[Diupload oleh Sisi Shalla 26-06-2021] -> [Direvisi 28 Januari 2022]

Aku Adik dari Anak Kesayangan Keluarga IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang