Awas nangis.
Disarankan baca dari Nikah Yuk! Duluu
.
.
.
.
.Setelah tiga bulan berada di London, hari ini Kirana kembali pulang ke tanah air. Begitu menginjakkan kakinya di bandara Soekarno Hatta, Kirana merasakan kekosongan yang luar biasa. Air matanya menetes begitu saja dan tidak bisa dicegah. Kirana ingat dengan jelas hari di mana dirinya dan Jaehyun berada di sini tiga bulan yang lalu akan pergi menuju London. Niat hati ingin pergi berlibur, namun takdir berkata lain. Jaehyun benar pergi, tetapi bukan hanya ke London, dia pergi lebih jauh dari itu dan tidak mungkin akan kembali lagi. Tangisan Kirana mulai histeris, dia belum bisa menerima kepergian Jaehyun. Dan mungkin tidak akan pernah bisa sampai kapanpun.
Beberapa orang yang berlalu lalang, menjadikan Kirana pusat perhatian. Dengan segera Kiara memeluk adiknya, mencoba menenangkan Kirana. "Di sini, tiga bulan yang lalu Jaehyun dan gue masih di sini Kak," ujar Kirana dengan tersedu-sedu. "Dia genggam tangan gue erat begitu kita tiba di bandara sampai naik pesawat. Bahkan di pesawat, Jaehyun gak mau lepas dari gue."
Satu-persatu memori bersama Jaehyun mulai berdatangan memenuhi ingatan Kirana. Kala itu selama perjalanan menuju London, Jaehyun benar-benar tidak ingin lepas dari istrinya. Dia memeluk Kirana dan mengecupi wajah wanita itu tanpa henti saat di pesawat. Setiap kali Kirana meminta Jaehyun untuk berhenti melakukannya karena dia terlalu malu menjadi perhatian penumpang lain, Jaehyun selalu berdalih jika ini kesempatannya untuk bermanjaan dengan Kirana, karena di rumah Kirana dijadikan hak milik oleh anak-anak mereka. "Andai gue tahu kalau hari itu Jaehyun bakal meninggal, gue gak akan pergi ke London. Gue gak ikhlas Kak. Tolong balikin Jaehyun." Kirana melepaskan pelukannya. Dia mengguncang pelan tubuh Kiara. "Bantu gue balikin Jaehyun Kak...Gue gak bisa ditinggal dia."
Kiara menangkup wajah adiknya. "Ran lihat gue. Lo tenang ya, kita pulang dulu."
Kirana menggeleng cepat. "Jaehyun, tolong pertemukan gue sama Jaehyun. Satu kali aja gak apa-apa." Kirana menggenggam tangan sang Kakak. "Ayo Kak, gue mohon. Gue gak pernah minta apa-apa sama lo selama ini. Jadi ayo, kali ini bantu gue ketemu Jaehyun. Bantu gue Kak..."
Air mata Kiara ikut menetes. "Maaf Ran, gue gak bisa. Gak akan bisa. Jaehyun udah gak ada di dunia ini. Lo harus coba ikhlasin dia."
Tubuh Kirana melemas. Bukan hanya kali ini dia meminta Kiara untuk mempertemukannya dengan Jaehyun. Sudah berulang kali. Dan Kirana harap Kiara mengiyakan permintannya setidaknya satu kali. Namun jawaban yang Kiara berikan selalu sama, tidak bisa. Kirana tidak akan bisa bertemu dengan Jaehyun lagi. "Lo gak akan bisa ketemu sosok Jaehyun lagi, tapi mungkin kita bisa pergi ke makam dia di Solo."
Kirana menatap Kiara dengan tatapan menyedihkan, membuat Kiara ikut merasakan sakit yang sedang adiknya rasakan. "Anter gue ke sana. Gue mohon," pinta Kirana.
"Gak sekarang Ran," ujar Kenio yang sejak tadi hanya diam karena tidak kuasa melihat keadaan adik iparnya yang tampak terpukul. "Kita pulang dulu. Lo tenangin diri lo dulu di rumah. Anak-anak lo juga ada di rumah Mama sama Papa, mereka pasti butuh lo."
"Tenang?! Lo nyuruh gue tenang?!" tanya Kirana dengan nada tinggi. Air matanya terus turun dan tak mau berhenti. "Coba lo yang ada di posisi gue Ken. Kehilangan orang yang paling lo sayang, yang paling lo cinta. Apa lo bakal bisa tenang? Jaehyun meninggal! Dan di saat-saat sekaratnya gue gak ada di sisi dia. Gue bahkan gak ikut nemenin dia ke tempat peristirahatan terakhirnya. Jaehyun pasti sedih, dia pasti kecewa sama gue...Iya kan Ra?" tanya Kirana pada Kiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remind Me (END✔)
Fanfiction[Season 2 dari Nikah, Yuk!]Takdir mempertemukan Kirana dengan sosok pria yang mirip dengan mendiang suaminya