🔞
.
.
.
.
.Kirana sudah kembali aktif bekerja sejak kemarin, begitupun dengan Jeffreyan. Kin juga sudah bersekolah seperti biasanya, sedangkan si kembar masih berleha-leha di rumah Jeffreyan. Kala dan Jinan baru akan kembali ke Solo besok pagi. Sebenarnya, keduanya ingin lebih lama berada di Jakarta bersama orang tua mereka, tetapi Nindya sudah menyuruh mereka untuk cepat kembali. Di samping itu, Kala dan Jinan juga harus bersekolah setelah beberapa hari izin tidak masuk. Karena tahu besok kedua anak kembarnya akan pergi, Kirana meminta izin untuk pulang lebih cepat dari kantor hari ini. Dia ingin membuatkan beberapa makanan yang mungkin akan disukai oleh Kala dan Jinan sebelum mereka kembali ke Solo. Tapi sebelumnya, Kirana melipir ke supermarket lebih dulu untuk membeli bahan makanan.
Sembari mendorong trolley belanjaan, Kirana menjepit ponselnya di antara pundak dan telinga karena dirinya sedang menelepon Jeffreyan. "Halo Mas?"
"Kenapa Dek?" tanya Jeffreyan di seberang sana.
"Malam ini mau makan apa?"
"Apa aja asal jangan makanan laut. Kok kayak rame banget sayang? Kamu lagi di mana emang?"
"Belanja bahan makanan. Besok Jinan sama Kala kan mau ke Solo, aku mau masakin mereka, sekalian buat bekel. Takut kangen masakkan Mamanya pas di sana."
"Oh. Aku nitip semangka deh. Kamu juga beli coklat sana."
"Habis nikah langsung nyuruh aku beli coklat sendiri ya, padahal pas lagi deketin aku, kamu yang selalu bawa coklat. Dasar suami."
Jeffreyan tertawa. "Pokoknya jangan lupa pesenan aku tuh. Soalnya semangka mengandung citrulline, bagus dikonsumsi sebelum hubungan suami istri. Coklat kesukaan kamu juga bisa meningkatkan gairah seks asal kamu tahu," kata Jeffreyan yang langsung membuat pipi Kirana menghangat.
"Iya Pak dokter, siap. Kayaknya gak sabar banget sih?"
"Gak sabar lah. Aku mau bercocok tanam supaya cepet panen. Malam ini ya Mam?"
"Iya kalau gak ada halangan. Aku tutup dulu ya Yah, sampai ketemu di rumah."
"Bye sayang!"
Selesai berbelanja, Kirana pulang ke rumah dan menemukan ketiga putranya sedang menonton televisi di ruang keluarga. Tepatnya televisi yang menonton mereka, karena Kin, Kala, dan Jinan asik bermain game di ponsel masing-masing. Sambil membawa kantung belanjaan, Kirana mematikan televisi yang menyala tersebut. Tetapi tidak ada satupun dari ketiga anak laki-lakinya yang menyadari kedatangan Kirana atau televisi yang dimatikan. Kirana menggeleng lelah, resiko memiliki anak yang suka bermain game ya seperti ini. Jika sudah bermain, pasti tidak akan memperdulikan keadaan sekitar. "Abang, Kala, Jinan, kalian gak sadar Mama udah pulang?" tanya Kirana yang membuat ketiganya langsung menurunkan ponsel mereka dari depan wajah masing-masing.
"Eh Mama cantik udah pulang?" tanya Kin basa-basi.
"Mam sini aku bawain belanjaannya." Jinan mengambil tiga kantung besar yang berada di tangan Kirana.
"Kapan nyampenya Mam?" tanya Kala.
"Bener-bener ya kalian bertiga. Udah pada mandi belum? Kalau Mama lihat sih kayaknya belum pada mandi," tuding Kirana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remind Me (END✔)
Fanfic[Season 2 dari Nikah, Yuk!]Takdir mempertemukan Kirana dengan sosok pria yang mirip dengan mendiang suaminya