🔞🌚
.
.
.
.
."Ah males banget gue Ran ke Jepang," keluh Viona begitu mendapat perintah dari atasannya untuk ke Jepang dan menyelesaikan beberapa pekerjaan di sana. Tidak sendiri, Viona akan dikirim bersama dengan Kirana dan Lutfi. Jika Viona saja malas karena akan dikirim ke Jepang, bagaimana dengan Kirana? Terlebih Lutfi juga akan ikut bersamanya. "Suami lo bakal ngizinin gak?" tanya Viona pada sang sahabat.
Kirana mendudukkan bokongnya di kursi meja makan. Sebelum menjawab, dia terlebih dahulu memesan dua soto ayam, satu untuknya, dan satu untuk Viona. Mereka memilih makan di warung soto depan kantor saat jam istirahat tiba.
"Gak tahu gue," sahut Kirana. "Gue gak masalah sih dikirim kemanapun, tapi ya gak sama Lutfi juga. Ya walaupun Lutfi udah gak pernah ngejar-ngejar gue lagi semenjak diancam Jeffreyan, tapi gue risih tiap deket dia."
Viona mengangguk-nganggukan kepalanya paham. "Iyalah, gue juga kalau jadi lo pasti risih."
Pukul enam sore, Kirana sampai di rumah. Dia melihat Jeffreyan yang sedang berdiri di depan pintu seperti menunggu kepulangannya. Padahal biasanya, Jeffreyan akan tiba di rumah pada pukul tujuh malam. "Kok udah pulang Mas?" tanya Kirana seraya menghampiri Jeffreyan. Wanita itu mengecup bibir Jeffreyan sekilas dan merangkul tangan suaminya untuk masuk ke dalam rumah.
"Udah dari jam empat tadi. Aku gak punya banyak pasien hari ini," jelas Jeffreyan.
"Oh ya? Kamu udah makan belum? Mau makan apa?" tanya Kirana.
"Belum. Tapi kamu gak usah masak, aku udah masak tadi."
Kirana tersenyum. "Makasih sayang."
"Yaudah, kamu mandi dulu sana. Biar aku yang panggil Kin di kamar." Hanya Kin, karena Jinan dan Kala sudah kembali ke Solo sejak satu minggu yang lalu. Dan Jihan tinggal di rumah Jaehyun. Kediaman Jeffreyan menjadi sedikit lebih sepi saat ketiga anaknya yang lain tidak di rumah. Untungnya masih ada Kin yang meramaikan suasana di rumah ini.
Kirana lalu naik ke kamarnya untuk mandi. Dia menyalakan shower dan mandi dibawah guyuran air hangat. Selama mandi, Kirana hanya memikirkan bagaimana caranya dia meminta izin pada Jeffreyan untuk ikut bertugas di Jepang mulai lusa sampai dua minggu ke depan. Mungkin mudah untuknya meminta izin, hal yang sulit adalah mengatakan pada Jeffreyan bahwa Lutfi juga akan ikut ke negeri sakura tersebut. Kirana sangat tahu bagaimana sensinya seorang Jeffreyan Adi Gunawan pada Lutfi. Dia jadi takut tidak akan mendapatkan izin dari suaminya, sedangkan pekerjaannya kali ini sangat penting dan berpengaruh pada kariernya sebagai seorang diplomat.
"Mam lama banget mandinya? Aku udah makan duluan nih sampai habis," tanya Kin ketika melihat kedatangan Kirana ke ruang makan. Saking lamanya menunggu Kirana, Kin sampai harus makan duluan karena tidak tahan dengan rasa lapar yang melandanya sejak tadi.
"Biasalah Kin, namanya perempuan," ujar Jeffreyan. "Duduk Mam."
Kirana mengangguk. Dia duduk di kursi dan melihat menu masakan yang dimasak oleh Jeffreyan malam ini. Dan pandangan Kirana berhenti pada piring kosong yang masih bersih di depan Jeffreyan. "Ayah belum makan?" tanya Kirana.
"Belum. Udah aku bilang Ayah makan duluan aja karena Mama lama, tapi Ayah gak mau." Kin yang menjawab. "Yah, Mam, aku balik ke kamar lagi ya. Ada yang harus aku kerjain." Kin kembali ke kamarnya, meninggalkan Kirana dan Jeffreyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remind Me (END✔)
Fanfic[Season 2 dari Nikah, Yuk!]Takdir mempertemukan Kirana dengan sosok pria yang mirip dengan mendiang suaminya