22. Ribut

1.6K 370 125
                                    

DOUBLE UPDATEEEEE!!!!

JANGAN LUPA KOMENNYA!!!!!!!!!+!!
.
.
.
.
.


Kirana terbangun saat merasakan usapan lembut di perutnya. Wanita itu mengerjapkan matanya beberapa kali dan meraih ponselnya yang berada di nakas untuk melihat pukul berapa sekarang. Ternyata baru pukul setengah empat pagi. "Masih jam empat kurang. Kamu udah bangun?" tanya Kirana pada si pelaku yang membuatnya terbangun di pagi buta. Dia membalik tubuhnya menghadap Jeffreyan dan menarik selimutnya sedikit lebih tinggi. Saat tatapan keduanya bertemu, Jeffreyan melemparkan senyuman. Pria tersebut dengan manjanya menyimpan wajahnya di ceruk leher Kirana, menghirup bau sang istri yang memakai parfum kesukaannya tadi malam hingga membuat Jeffreyan rasanya dimabuk kepayang. Dia tak tahu bahwa parfumnya bisa begitu mematikan dan menjadi hal yang memabukkan ketika dipakai Kirana.

Tangan Kirana mengelus rambut lebat Jeffreyan. Tidak menyangka bahwa pria yang semalam mengaku tidak pernah melakukan hubungan intim dengan wanita manapun, bisa sangat handal dan mampu mengimbangi Kirana yang jelas-jelas sudah lebih berpengalaman dalam hal tersebut karena pernikahan pertamanya. "Yakin yang semalem itu pertama kalinya buat kamu?" tanya Kirana.

"Masa aku bohong sama kamu?" Jeffreyan balik bertanya. Dia lalu menjauh dari Kirana. "Kenapa emang?"

Kirana tersenyum. "Ya gak apa-apa sih."

"Walaupun belum pernah, kalau untuk hal ini naluri aku jalan aja gitu." Jeffreyan menyelipkan rambut Kirana yang menutupi sebagian wajah cantik istrinya ke belakang telinga si wanita. Dia memandangi Kirana dengan penuh cinta. Sepuluh tahun penantiannya telah berakhir. Kirana sudah menjadi milik Jeffreyan sepenuhnya. "Mumpung matahari belum naik, lagi yuk Dek?" ajak Jeffreyan.

"Oh jadi Mas Rey ketagihan bercocok tanam?" tanya Kirana yang membuat telinga Jeffreyan mendadak memerah. Untung saja lampu di kamar padam, jadi Kirana tak bisa melihatnya dengan jelas. "Yaudah ayo. Tapi aku gak mau di atas, pegel."

Begitu selesai melakukannya, Jeffreyan dan Kirana bergantian mandi. Pukul tujuh pagi keduanya keluar dari kamar, Jeffreyan pergi ke teras untuk menemani mertua laki-lakinya dan Kenio menikmati udara segar di pagi hari dengan ditemani teh hangat, sedangkan Kirana menuju dapur untuk membantu Ralin, Calya dan Kiara membuat sarapan pagi. Sebelum ke dapur, Kirana terlebih dahulu melipir ke ruang tengah untuk melihat anak-anaknya. Dilihatnya ketiga putranya tidur dalam posisi berdekatan, mengingatkan Kirana pada masa kecil Kin, Kala, dan Jinan yang begitu kompak dan dekat. Apalagi jika soal mengerjai Jaehyun.

"Trio usil udah ngumpul lagi tuh. Kayaknya habis ini Bang Jeffreyan yang bakal jadi korban mereka," celetuk Jason yang entah sejak kapan sudah berada dibelakang Kirana sambil menggendong Lily.

"Onty, Lily boyeh adak Abang Tin, cama Mamas tembal main(Onty, Lily boleh ajak Abang Kin, sama Mamas kembar main)?" tanya Lily.

"Boleh dong. Bangunin dulu Abang sama Mamasnya ya?"

Lily mengangguk dengan semangat dan minta diturunkan dari gendongan sang Papa. Gadis kecil itu kemudian berlari menghampiri Kin, Kala, dan Jinan. Dibangunkannya satu persatu mereka oleh Lily dengan cara digelitiki. Kin dan Kala mendengkus kesal karena tak suka kegiatan merajut mimpi mereka diganggu. Berbeda dengan Jinan yang langsung bangun dan tersenyum melihat kehadiran Lily. "Lily kenapa bangunin Mas Jinan?" tanya Jinan.

"Lily mau adak main(Lily mau ajak main)," balas Lily. Bibirnya lalu mengerucut ke depan. "Tapi Abang Tin cama Mamas Tala cucah angun(Tapi Abang Kin sama Mamas Kala susah bangun)."

Kirana menghampiri ketiga putranya dan Lily. Dia mengelus kepala Lily. "Biar Onty bangunin. Abang, Mas Kala, bangun dulu yuk. Temenin Lily main." Kirana mengelus kedua pipi putranya bersamaan. Kala akhirnya terbangun, dia melihat Lily dan menghela napasnya panjang. Karena Kin tak kunjung bangun, akhirnya Kirana mencubit pipi putranya tersebut yang membuat Kin protes.

Remind Me (END✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang