42. Belanja

1.9K 349 169
                                    

Males ah komennya pada ga semangat🙃
.
.
.
.
.

Kirana dan Jeffreyan bersyukur masalah di antara mereka kini sudah terselesaikan. Hubungan keduanyapun semakin erat dari hari ke hari. Kirana tidak pernah lagi membahas soal Jaehyun, apalagi membandingkan mendiang dengan Jeffreyan. Bukannya Kirana sudah melupakan Jaehyun seutuhnya, dia tidak akan pernah melupakan suami pertamanya sampai kapanpun karena Jaehyun adalah satu hal penting dalam hidup Kirana, karenanya Kirana berhasil berubah menjadi wanita yang lebih baik dari sebelumnya. Hanya saja kini Kirana lebih paham bagaimana harus menempatkan Jaehyun dan Jeffreyan di hidupnya. Kedua pria baik itu memiliki tempat berharga masing-masing dalam hidup Kirana. Tanpa mereka, Kirana pikir dirinya bukan apa-apa.

Jeffreyan. Semakin hari Kirana dibuat jatuh cinta pada pria itu. Bagaimana tidak? Jeffreyan benar-benar merawatnya dengan sangat baik. Terlebih Kirana sedang hamil, makin di manja saja wanita itu oleh sang suami. Jeffreyan akan selalu memastikan makanan-makanan apa saja yang masuk ke dalam tubuh Kirana karena dia ingin istri dan anaknya sehat sampai menjelang persalinan yang akan tiba dalam dua bulan lagi. Tak hanya itu, Jeffreyan juga rela menjadi tukang pijat setiap malam untuk istrinya yang sudah mulai mengeluh pegal pinggang, kaki, dan bagian tubuh lainnya semenjak kandungannya menginjak bulan ke tujuh. Selain memastikan kondisi Kirana, Jeffreyan juga memastikan dirinya sendiri yang sebentar lagi akan menyambut kehadiran seorang bayi di usianya yang tidak lagi muda. Jeffreyan banyak membaca mengenai cara-cara merawat bayi melalui majalah, internet, dan media lainnya, beberapa kali dia juga mengikuti seminar online yang diadakan untuk para calon ayah. Jeffreyan memang sudah menjadi ayah begitu dia menikah dengan Kirana, tetapi dia belum memiliki banyak pengalaman soal mengurus bayi.

Seperti saat ini, alih-alih beristirahat di hari liburnya, Jeffreyan memilih membaca sebuah buku yang berisikan seputar penjelasan mengenai ibu hamil dan anak. Bukan dengan duduk diam ketika membaca, Jeffreyan membacanya dalam posisi berdiri dan tangan kanan yang sibuk mengelap kaca akuarium. "Mas kalau ngerjain sesuatu tuh satu-satu gitu lho," ujar Kirana yang baru kembali dari dapur setelah membantu Mbok Mar merapihkan bekas sarapan.

"Aku kan multitasking. Kamu lupa? Semalam aja pas jenguk adek aku bisa sambil nyanyi." Perut Jeffreyan dicubit Kirana. "Ih sakit sayang."

"Lagian kamu aneh-aneh aja omongannya."

"Bener kan tapi? Siapa yang semalam random banget pas lagi di pertengahan minta aku buat nyanyi?"

"Mas stop ngomongin yang semalam gak? Lama-lama aku kuras itu akuarium kamu."

Jeffreyan tertawa. Puas sekali dirinya bisa menggoda Kirana hingga membuat pipi istrinya memerah. "Sini akuariumnya biar aku yang elap. Kamu fokus baca aja." Kirana mengambil kain lap yang berada di tangan Jeffreyan dan mulai mengelap kaca akuarium. Jeffreyan tak melarang Kirana, karena dia tahu jika ibu hamil yang kandungannya sudah memasuki trimester akhir, disarankan untuk lebih banyak gerak agar mempermudah proses persalinan nanti. "Kamu baca apa sih? Serius banget kayaknya," tanya Kirana tanpa menoleh pada Jeffreyan.

"Baca komik," sahut Jeffreyan asal.

Kirana menoleh, memandang sinis suaminya. "Gak lucu."

"Aku gak lagi ngelawak tuh," balas Jeffreyan. "Eh Mam, semalam pas kita lagi berhubungan kamu ngerasa sakit gak dibagian payudara?"

"Dikit. Gak sakit yang gimana-gimana, cuma ngilu gitu."

Jeffreyan mengangguk-nganggukan kepalanya. Dia baru saja membaca penjelasan mengenai apa saja perubahan yang dirasakan seorang wanita ketika sedang mengandung. Dalam buku itu dijelaskan, jika payudara seorang wanita yang sedang hamil menjadi lebih sensitif dari biasanya. "Mas belanja keperluan adek yuk," ajak Kirana. Mengingat dirinya dan Jeffreyan belum membeli satu barangpun untuk keperluan calon anaknya.

Remind Me (END✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang