JANGAN LUPA KOMENNYA!!!!!
.
.
.
.
.Dengan memakai dress selutut berwarna hitam, lalu rambut yang dibiarkan tergerai, Kirana sedang menunggu kedatangan Jeffreyan yang akan menjemputnya sore ini. Beruntung kali ini Kirana tidak ditugaskan di luar negeri, jadi dia bisa berada di rumah saat weekend tiba seperti sekarang. Selagi menunggu Jeffreyan, Kirana melihat putrinya yang baru keluar kamar dengan penampilan yang sudah rapih seperti akan pergi. "Mau kemana Kak?" tanya Kirana.
"Jalan sama Zidan Mam. Mama sendiri?"
"Mau hadirin acara seminar. Kamu pulangnya jangan terlalu malam ya, minta Zidan anterin sampai rumah," pesan Kirana.
Jihan mengangguk mantap. "Beres Mam."
Tak berselang lama, mobil Jeffreyan dan Zidan sampai secara bersamaan. Jihan pergi dengan kekasihnya, dan Kirana pergi dengan Jeffreyan. "Gimana kabar kamu?" tanya Jeffreyan membuka percakapan.
"Baik. Kamu sendiri?"
Jeffreyan tersenyum. "Sangat baik. Makasih ya Ran udah menerima ajakan aku untuk datang ke seminar."
"Sama-sama Mas. Lagian kalau di rumah doang aku pasti cuma main hp, nonton tv, soalnya anak-anak pada pergi. Jihan sama pacarnya, Kin nginap di rumah Mamaku dari semalam."
"Oh iya gimana keadaan Bu Ralin?" tanya Jeffreyan. Sudah lama tidak berjumpa dengan wanita paruh baya tersebut. Terakhir sepuluh tahun yang lalu.
"Mama baik. Cuma kadang asam uratnya suka kambuh."
Jeffreyan mengangguk paham. Perjalanan menuju tempat acara tidak membosankan karena Jeffreyan dan Kirana terus berkomunikasi. Tak jarang Jeffreyan melemparkan lelucon yang membuat Kirana tertawa, mereka juga bertukar cerita mengenai pengalaman mereka selama tinggal di luar negeri. Kirana mengaku, jika dia tidak memiliki banyak teman selama tinggal di negara-negara asing, kalaupun ada dia justru berteman dengan orang Indonesia lainnya yang kebetulan tinggal di negara tersebut. Teman asing Kirana benar-benar sedikit. Dia tidak memiliki banyak waktu untuk mengenal orang baru, karena di sana Kirana hanya fokus pada pekerjaan dan anak-anaknya. "Tapi beda banget sama Jihan dan Kin. Temen mereka beneran banyak banget Mas. Mungkin karena sekolahnya di sekolah internasional juga kali ya. Jadi mereka punya temen dari banyak negara. Kamu sendiri punya banyak temen asing waktu kerja di Amerika sama Thailand?" tanya Kirana.
"Banget. Aku suka bersosialisasi. Setiap kali ada kesempatan libur, aku pasti jalan-jalan dan cari temen baru. Seru lho Ran punya banyak temen asing gitu. Jadi kalau aku mau liburan ke negara mereka, tinggal numpang nginap aja di rumahnya. Gak perlu keluar biaya hehe."
Kirana tertawa pelan. "Hemat ya Mas."
Jeffreyan ikut tertawa. "Iya, sekalian memanfaatkan."
"Duh untung aku orang Indonesia, jadi gak perlu ditumpangin sama Mas," canda Kirana. "Oh iya, waktu Mas Jeffreyan kerja di luar negeri, Mas ngajak pasangan Mas juga ke sana?"
Sebelah alis Jeffreyan terangkat. "Pasangan?" tanyanya memastikan.
Kirana mengangguk. "Iya, istri mungkin?"
Jeffreyan tertawa. "Aku belum nikah Ran."
Mata Kirana terbelalak. "Serius?! Tapi kayaknya kamu udah cukup umur buat melangkah ke arah sana. Atau mungkin Mas Jeffreyan gak punya keinginan untuk menikah? Soalnya aku juga punya temen yang kayak gitu. Dia udah terlalu nyaman dengan kehidupannya sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Remind Me (END✔)
Fanfiction[Season 2 dari Nikah, Yuk!]Takdir mempertemukan Kirana dengan sosok pria yang mirip dengan mendiang suaminya