DOUBLE UPDATE!!!!
Ada emang yang baca jam 23.55?
.
.
.
.
.Sabtu siang, Jeffreyan membawa Kirana ke dokter kandungan yang merupakan teman Jeffreyan yaitu dokter Arjun untuk lebih memastikan apakah istrinya benar hamil atau tidak. Setelah diperiksa, dokter Arjun menyatakan jika Kirana memang positif hamil dengan usia kandungan yang memasuki minggu ketiga. Jeffreyan sangat senang mendengarnya, begitupun dengan Kirana. Tidak lama lagi keluarga mereka akan kehadiran anggota baru. "Ini kandungannya Kirana beneran gak ada masalah kan Jun? Semuanya sehat?" tanya Jeffreyan lebih memastikan lagi. Padahal dokter Arjun sudah menjelaskan semuanya tadi. Dokter Arjun memaklumi hal tersebut, karena ini pertama kalinya untuk Jeffreyan mendampingi istri yang sedang hamil.
"Iya sehat. Nanti gue resepin beberapa vitamin buat Kirana. Jangan lupa diminum. Ada lagi yang mau ditanyain?" tanya dokter Arjun.
"Terus kalau misalnya mau berhubungan badan gak masalah kan ya?" tanya Jeffreyan lagi yang langsung mendapat cubitan di pahanya dari Kirana. Wanita itu menatap tajam Jeffreyan, tetapi suaminya seperti tak perduli dan menanti jawaban dari dokter Arjun. Kirana masih merasa sungkan membicarakan hal sensitif seperti ini dengan orang selain suami atau orang tuanya.
"Gak masalah. Tapi untuk di trimester pertama ini gue saranin lo jangan buang cairan sperma di dalam. Karena cairan sperma bisa merangsang kontraksi otot rahim. Sama lo perhatiin posisi seksnya, jangan yang aneh-aneh. Apalagi kalau udah masuk trimester dua, disarankan sih duduk atau menyamping aja. Tapi mau dengan gaya lainpun gak apa-apa, asal Kirana nyaman dan gak kesakitan," jelas dokter Arjun.
Jeffreyan mengangguk paham. "Kamu mau nanya sesuatu gak Mam?" tanyanya pada Kirana.
"Kalau misalnya makan yang pedes-pedes gitu boleh dok?" tanya Kirana.
"Gak apa-apa kok. Tapi jangan lupa makanan empat sehat lima sempurna juga supaya babynya gak kekurangan nutrisi. Misal, kalau kamu emang mau makan yang pedes, didampingi sama madu atau susu supaya asam lambungnya gak naik," kata dokter Arjun. Setelah dirasa cukup dan tidak ada yang ditanyakan lagi, Kirana dan Jeffreyan pamit pergi, mereka tidak langsung pulang ke rumah dan melipir terlebih dahulu ke supermarket untuk membeli susu hamil yang telah disarankan dokter Arjun.
"Mau coklat atau strawberry?" tanya Jeffreyan sambil menunjukkan dua kotak susu di tangannya pada sang istri.
"Mau kamu," sahut Kirana asal.
"Nanti itu mah di rumah."
Kirana tertawa pelan. "Dua-duanya aja."
"Oke." Jeffreyan menaruh kedua kotak susu tersebut ke dalam kereta belanjanya. "Mau beli apa lagi?"
"Beli ciki-ciki gitu Mas. Kala sama Jinan kan hari ini pulang. Oh iya, permen jelly pesenannya Gerald jangan lupa."
"Siap!"
Setengah jam kemudian Kirana dan Jeffreyan kembali ke dalam mobil. Dalam perjalanan menuju rumah, tangan kiri Jeffreyan tidak bisa diam dan terus mengelus perut istrinya yang masih rata. Kirana tersenyum kecil, dia belum pernah melihat Jeffreyan seantusias ini dalam menyambut sesuatu. Bahkan tadi saja yang bersemangat memilih susu hamil adalah Jeffreyan, bukan Kirana. Wanita itu justru lebih santai karena ini bukan pertama kalinya untuk Kirana melalui masa-masa kehamilan seperti ini. "Seneng banget kayaknya Mas," ujar Kirana.
![](https://img.wattpad.com/cover/268921350-288-k635867.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Remind Me (END✔)
Fanfic[Season 2 dari Nikah, Yuk!]Takdir mempertemukan Kirana dengan sosok pria yang mirip dengan mendiang suaminya