DOUBLE UPDATEEEEEE!!!!!
.
.
.
.
.Kirana yang baru saja pulang dari kantornya, langsung pergi ke dapur dan memakai apronnya tanpa mengganti lebih dulu pakaian kerjanya. Dia akan membuat makan malam. Pekerjaan Kirana memang tidak ada habisnya, apalagi dirinya seorang single parent yang mengerjakan semuanya sendirian. Pagi-pagi sekali Kirana sudah bangun untuk memasak sarapan, dan menyiapkan bekal untuk kedua anaknya. Meski Jihan sudah bekerja, tetapi dia selalu membawa bekal dari rumah untuk menghemat pengeluarannya. Selain memasak, Kirana juga harus bersiap untuk pergi ke kantor. Lalu setelah bekerja seharian di kantor, Kirana langsung pulang dan memasak makan malam seperti sekarang. Tidak ada waktu untuk berleha-leha. Weekend? Kirana gunakan untuk membereskan rumah dan mencuci pakaian. Minggu lalu saja sepulang dari rumah Jeffreyan, Kirana langsung mencuci pakaian.
Kirana harus pintar-pintar membagi waktunya antara pekerjaan, anak-anak, urusan rumah, dan tentu saja dirinya sendiri. Kirana tidak masalah jika waktu istirahatnya berkurang, tidak seperti saat masih gadis dulu atau saat Jaehyun masih hidup yang selalu menjaga anak-anak mereka setiap hari libur tiba dan membiarkan Kirana menikmati waktunya sendiri, tidak masalah bagi Kirana tidak merasakan hal-hal seperti itu lagi, yang terpenting semua kebutuhan anak-anaknya terpenuhi. Lagipula ini sudah menjadi keputusan wanita itu untuk tidak memakai asisten rumah tangga, karena Kirana merasa masih mampu untuk melakukan semuanya sendiri. Tapi jelas kedua anak Kirana tidak membiarkan orang tua mereka benar-benar melakukan semuanya sendiri. Karena setiap Jihan memiliki waktu luang, dia pasti selalu membantu Kirana. Terutama soal kebersihan rumah. Kin? Tidak perlu diragukan lagi, dia selalu mematuhi Kirana jika sang Mama memintanya untuk pergi ke warung atau membeli sesuatu. Tapi tidak dengan gratis, karena ada saja yang Kin beli selain hal yang diminta Kirana, seperti snack dan es, dengan dalih. "Ini pajak Mam."
Ketika Kirana membuka pintu kulkas untuk mengambil bahan masakan, dia menepuk keningnya karena baru ingat jika semua bahan masakan di rumahnya sudah habis dan Kirana lupa untuk membelinya. Wanita itu melepaskan apronnya. "Kin!" panggilnya. Kirana tahu putranya ada di lantai atas. Lantas kemana lagi jika bukan di sana? Kin akan langsung pulang ke rumah begitu sekolahnya selesai pukul dua belas siang.
Tak berselang lama, yang dipanggil namanya turun dengan mengenakan celana pendek berwarna putih dan kaos hitam polos. "Kenapa Mam?"
"Temenin Mama ke supermarket. Mama mau belanja bulanan. Sekalian, malam ini kita makan di luar aja ya? Kayaknya kalau masak gak akan sempet, bahan buat masaknya aja habis."
"Oke. Aku ambil hoodie dulu. Mama gak mau ganti baju juga?"
"Enggak, nanti aja pulang dari sana sekalian mandi."
"Aku pulang!" Jihan menghampiri Kirana dan Kin yang berada di dapur karena mendengar suara kedua orang tersebut dari arah sana. Dia juga baru pulang kerja, sama seperti Kirana. "Kenapa nih Mam ngumpul di sini? Mau makan ya?" tanya Jihan.
"Tadinya gitu. Tapi bahan masakan di rumah habis, ini baru mau beli. Kita makan di luar aja yuk malam ini? Mama mau pecel lele," kata Kirana.
"Yaudah ayo. Biar aku yang bayar ya Mam. Aku baru gajihan hehe."
"Gak usah. Uangnya kamu simpan aja, biar Mama yang bayar," tolak Kirana.
"Gak, kita kan udah bikin kesepakatan. Setiap tiga bulan sekali aku yang bakal bayar belanja bulanan." Jika menuruti keinginan Jihan, sebenarnya gadis itu ingin memberikan gaji yang dia terima setiap bulannya pada Kirana dan hanya akan mengambil sedikit dari sana. Tetapi Kirana menolak hal tersebut. Kirana justru menyuruh Jihan untuk menyimpannya saja dan berpesan agar uangnya digunakan untuk hal yang lebih penting. Menurut Kirana dia tidak berhak mendapat uang tersebut, karena Jihanlah yang bekerja, bukan dirinya. Tetapi Jihan tak setuju dengan pemikiran Kirana. Bagi Jihan, Kirana berhak mendapatkannya karena selama ini Kirana sudah bersusah payah untuk membesarkannya. Akhirnya di ambillah jalan tengah, yaitu Jihan yang akan membayar belanja bulanan setiap tiga bulan sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remind Me (END✔)
Fiksi Penggemar[Season 2 dari Nikah, Yuk!]Takdir mempertemukan Kirana dengan sosok pria yang mirip dengan mendiang suaminya