REVALESHA [ 28 ]

28.3K 3.7K 713
                                    

HALO READERS!!!

Jangan lupa vote dan komen setiap paragraf yang banyak yaaa. Gua tunggu 🧚‍♀️.

Diharapkan bagi jomblo harap bersabar dengan part ini.

Selamat membaca ❤❤❤.



Alesha sibuk mencoba melepaskan tangannya yang diikat menggunakan rantai di dalam bangunan yang kosong seorang diri.

"Dikira gua anjing kali ya dirantai kayak gini!" Dumelnya.

Ia mencoba meringsut mendekati sebuah benda yang menurutnya bisa melepaskan rantai sialan ini!.

Suara decitan pintu menghentikan pergerakannya. Sean berjalan masuk dan melihatnya dingin dan yang pasti auranya gelap, kayak kehidupan tuh cowok.

"Nona muda Tiziano" Ucap Sean dingin.

"Gua gak nyangka lo sejahat ini sama gua Ian" Ungkap Alesha.

Sean menunduk, "gua juga gak nyangka kalau lo cewek yang ngelukain adek gua, sekaligus anak dari lawan bisnis bokap gua"

Sean tergerak menyentuh pipi Alesha yang lebam akibat adiknya, Niel. "Gua emang beneran suka sama lo dulu Alesha, tapi kenyataan harus buat gua milih antara lo dan keluarga" Lirihnya.

Alesha memberikan tatapan tak mengerti. Sean menatap mata Alesha penuh sendu dan kegundahan, ia sebenarnya tak tega melihat cewek ini terluka tapi lain sisi ia sangat menyanyangi keluarga dan adiknya.

"Gua bakal berhenti ngelukain lo asal..." Ia menjeda ucapannya.

"Lo ninggalin keluarga dan pacar lo, hidup sama gua tanpa adanya mereka" Alesha mengerutkan keningnya.

Gadis itu menggeleng, gila aja kalau permintaannya kayak gitu, "mustahil Sean, apa lo bisa ngelakuin hal itu kalau gua suruh juga? Gua yakin lo gak bisa" Enak aja nyuruh-nyuruh.

Sean berdiri, "oke, kalau gitu" Ia meninggalkan Alesha sendiri lagi.

"Gila" Desis Alesha.

Gadis itu kembali mendekati benda yang terletak diujung ruangan, "siapa lagi sih?!" Geramnya ketika pintu kembali terbuka.

Niel masuk dengan wajah tengil yang membuat Alesha selalu kesal melihatnya, "lihat ada anak kucing yang kehilangan kawanannya" Niel menarik bangku duduk berhadapan dengan Alesha.

"Sorry gua gak ngerti bahasa lo" Jawab Alesha.

Brakkk!.

Tranggg.

Sret...!!!.

Alesha merasa hampir gila karena cowok arogan ini, sudah cukup pening karena ditampar sekarang kembali tersiksa akibat jambakan dan umpatan yang dikeluarkan Niel.

"Lo tuh gak pernah di didik ngehargain cewek ya?" Tanya Alesha dengan ujung bibir tertarik keatas.

"Mending habisin gua sekalian El daripada lo ngasarin gua kayak gini!" Pekik Alesha tak tahan lagi diperlakukan seperti ini.

Niel menarik rambutnya kebelakang, "gua masih suka ngelihat lo sengsara kayak gini" Ia menghempaskan begitu saja.

"Asal lo tahu Niel... Sehelai rambut gua yang lo tarik secara kasar kayak tadi bisa gua bales lebih dua kali lipat" Alesha menyeringai meskipun dalam hati ia hampir menangis akibat ditampar berkali-kali.

Niel kembali terpancing dan hendak maju dengan tangan yang siapa melayang menampar pipi gadis cantik depannya.

"Berani lo ngancem gua?!" Bentak Niel.

REVALESHA [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang