REVALESHA [ 36 ]

24.9K 3.3K 912
                                    

HALO READERS!!!.

Tolong tinggalkan jejak seperti vote dan komen yang banyak setiap paragraf sebagai tanda menghargai karya seseorang dan itu gratis kok.

Ardiaz tak sengaja melihat Alesha yang menatap kosong di tempat tadi Reval menolong Kiana, ia menyikut perut Edgar lalu mengarahkan matanya ke Alesha.

"Alesha lihat?!" Kaget Edgar.

"Kayaknya iya, samperin coba jelasin dulu nanti prahara lagi hubungannya" Takut Ardiaz.

Edgar buru-buru mengajak Alesha menjauh dari kerumunan murid-murid tadi dan kelabakan sendiri harus menjelaskan apa? Darimana?.

"Gak usah jelasin apa-apa Gar, gua gapapa kok" Jawab Alesha lesu dan berjalan ke arah lain.

Edgar menghalangi jalan gadis itu, "Reval nolongin Kiana gara-gara jatoh pas banget depan matanya" Bismillah luluh, batin Edgar.

"Tapi Reval gak gampang deket sama orang, apalagi kalau cewek. Dia juga gak pernah mau dipeluk sama orang, tapi?" Alesha menggelengkan kepalanya, menepis rasa curiga.

Edgar memegang kedua bahu Alesha dan meyakinkan pada gadis itu, "Reval cuman cinta sama lo gak mungkin dia mau mendua kalau sampe mendua lo tigain aja" Candanya.

"Iya" Alesha menepis tangan Edgar di pundaknya lalu berjalan santai.

"Nyebelin...!" Teriak Alesha tanpa dosa.

"Jangan teriak-teriak dong sayang, tenggorokan lo sakit warung jauh" Peringat Reval sambil meletakkan telapak tangannya di puncak kepala Alesha dan menarik badan itu mundur agar bersandar padanya.

"Argh! Lepas" Ambek Alesha menggerakkan badannya tak karuan.

Dengan sekali putaran Reval dapat mengubah arah Alesha menjadi melihatnya, "sekarang ikut gua ke api unggun" Ucap Reval merangkul bahu Alesha kembali ke area awal.

"Nggak mau, lo mau aja dipeluk cewek lain giliran gua susah banget buat peluk lo!" Omel Alesha dengan wajah di gembungkan.

"Yaudah lo sendiri disini nanti di comot vampir baru tahu rasa"

Alesha menunjukkan ekspresi seperti mengatakan gila nih orang.

Reval terkekeh melihat tingkah dan mimik Alesha yang menggemaskan.

"Terserah cewek gua deh maunya gimana, kalau kangen sama pelukan dari gua ke api unggun ya" Goda Reval mengapit gemas dagu Alesha.

"Percaya diri banget lo" Ketus cewek itu.

"Serius lo ya gak akan kangen sama pelukan gua? Awas tiba-tiba meluk"

"Nggak minat!" Balas Alesha.

"Bagus deh jadi gua ada celah buat dipeluk cewek lain"

"Ii-iya..." Agak ragu ternyata ceweknya itu.

Reval menarik Alesha masuk ke pelukannya lalu mengusap rambut itu, dan tak lupa mengecup rambut gadisnya.

"Oke gua yang gak bisa tahan kalau gak meluk sama gak ketemu lo" Akhirnya ia jujur.

"Lo nyuekin gua" Rajuk Alesha dalam peluk Reval, ia membersihkan dada Reval yang tadi sempat disandari cewek lain. Anti berbagi!.

Reval menunduk, "maaf, gua janji pas kita udah balik kemping bakal dua puluh empat jam sama lo" Ucapnya berlebihan.

"Yayaya... Lo nikahin aja gua sekalian biar setiap hari dua puluh empat jam" Balas Alesha menyembunyikan wajah di dada bidang ini.

"Mau apaan maharnya? Seperangkat alat tembak?" Ledeknya.

REVALESHA [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang