REVALESHA [ 32 ]

28.1K 3.5K 753
                                    

HALO READERS!!!.

Tolong tinggalkan jejak seperti vote dan komen jika membaca, buat nyemangatin author update ceritanya.



Kembali dengan baju yang semakin basah begitu juga rambut membuat Reval tak tega, apalagi gadis itu sudah rela membeli obat yang diberikan dokter ke apotik. Tapi ia juga tak mau dibilang kecintaan dan masih perduli sama mantan yang udah ngekhinatin dirinya sendiri.

"Ini dulu minum, terus ini airnya pegang" Alesha memberikan obat penurun panas dan juga air putih.

Reval meminum tiga obat itu secara bergantian lalu meletakkan gelas di nakas sampingnya, "udah sana pulang" Usir Reval.

"Oh? Oke" Alesha berjalan keluar.

Tapi Reval kembali kalah dengan hatinya, "nanti aja masih hujan" Lanjutnya cepat.

"Gak apa-apa lagian udah terlanjur basah" Jawab gadis itu berjalan.

"Gua bilang nanti ya nanti Al" Tegas Reval.

"Gua mau sekalian ganti baju Val jadi gak apa-apa kalau bal-"

"Buka lemari gua disana ada kaos polos, kalau mau celana coba ke kamar sebelah, kali aja ada celana Zelina yang sengaja disimpen buat nginep"

Alesha terpaksa mengangguk dan berjalan ke kamar sebelah untuk mencari celana yang bisa ia pakai. Setelah itu ia berjalan ke bawah untuk mengambil sayur sop yang sudah dibuatkan oleh koki.

"Masih panas bentar" Alesha meniup sendok yang telah berisi wortel dan nasi.

Reval masih marah dan kecewa sebenarnya cuman ia tak bisa bohong jika merindukan cewek ini, tapi tenang aja ia akan mengagalkan rencana Alesha.

"Udah dikasih bayaran berapa lo sama tuh orang?"

"Lo gak perlu tahu soal itu" Alesha melemparkan flashdisk kepadanya.

Reval melihat flashdisk itu dengan alis terangkat sebelah, "maksudnya apa?" Ia mengangkat benda itu.

"Gua batalin penjualan ke dia, dan gua udah hapus semua data geng lo dari server"

Kenapa nih cewek tiba-tiba berubah pikiran padahal kemarin lebih kekeuh, tapi ya sudahlah ini jauh lebih baik daripada diperjual belikan.

"Kenapa? Udah ketahuan makanya gak jadi dijual" Sindir Reval.

Alesha geregetan, "lo lagi gak enak badan aja masih bisa ngebacotin orang ya!" Sewot Alesha.

"Gua cuman gak enak badan bukan mati" Balas Reval tak kalah sewot.

Udahin aja deh bisa stress lama-lama sama Reval disini mending ia pamit balik aja daripada nemenin orang bawel kayak Reval. Alesha meletakkan mangkok untuk dipegang cowok itu sendiri.

"Gua balik, habisin tuh semua sama mangkoknya sekalian biar kenyang makin tahan banting lo kayak kuda lumping" Cerocos Alesha yang langsung berjalan dengan wajah merah menahan marah.

Happp!.

Alesha berputar dan ambruk di atas badan Reval yang menatapnya dalam, ia meniup rambutnya karena beberapa helai lari kedepan saat jatuh tadi.

"Lepas!" Alesha melirik tangan Reval yang menahan pinggangnya agar tetap dengan posisi seperti ini.

"Peluk gua" Titah Reval.

Alesha mencibir dan mencoba bangun, mencubit kecil lengan Reval yang menahan tubuhnya. Gak bisa dibiarin!. Alesha semakin mengencangkan cubitan hingga Reval langsung mengunci tangannya.

REVALESHA [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang