REVALESHA [ 43 ]

22.6K 2.9K 617
                                    

HALO READERS!!!.

Tolong biasakan meninggalkan jejak seperti vote dan komen yang banyak setiap paragraf ya.


Alesha berjalan dibelakang Sanzio ke sebuah bangunan yang masih bagus dengan dikawal dua bodyguard belakangnya. Sanzio melirik Alesha yang segera mengisi peluru pistol lalu disembunyikan di Balik jaket leather yang ia pakai.

Pintu terbuka disana Alesha tertegun dengan jumlah orang yang berkerja dengan kakeknya hampir memenuhi satu ruangan yang luas ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu terbuka disana Alesha tertegun dengan jumlah orang yang berkerja dengan kakeknya hampir memenuhi satu ruangan yang luas ini.

Semua orang itu rapi dengan setelan jas hitam dan kemeja putih di dalamnya, layaknya seorang karyawan di sebuah kantor.

"Mereka ada disini" Bisik Dario kepada Alesha.

Sanzio melirik satu persatu dan duduk di bangkunya berdampingan dengan cucu emasnya. Alesha sangat berbeda ketika sedang bersama kakeknya, wajah manisnya berubah seiring kegiatan yang ia lakukan.

"Menurut kamu siapa?" Sanzio berbicara dengan pelan hanya mereka berdua yang mendengar.

"Entahlah, ini terlalu banyak" Alesha melihat kakeknya.

"Kita memang bukan binatang yang berpikir menggunakan insting, tapi tak ada salahnya menjadi mereka saat tertentu karena terkadang binatang jauh lebih cerdik daripada manusia" Saran Sanzio menanamkan kalimatnya untuk Alesha sebagai penerus.

Alesha mengangguk paham dan berdiri menuruni tiga anak tangga menjelajahi wajah para orang-orang yang mengabdi pada kakeknya.

"Apa kamu sudah menemukan pengkhianatnya?" Sanzio berbisik pada Fazio yang berdiri di sebelah.

"Sudah, mereka ada enam orang" Jawab Fazio.

"Terus pantau pergerakan semuanya jangan sampe cucuku terluka karena para keparat itu"

"Baik kek" Fazio mengisyaratkan kepada orang-orang yang berjejer sebagai penjaga di pinggir agar melihat pergerakan yang mencurigakan.

Mereka semua terlihat sama saja, apa yang bisa dijadikan bukti jika orang itu berkhianat?.

"Apa kalian kenal sama saya?" Suara Alesha terdengar jelas di ruangan ini.

"Kenal" Jawab mereka serempak.

"Kayaknya diantara kalian ada yang kelihatan sangat panik, emang  wajah cantik saya menakutkan hm?" Alesha berhenti tepat disalah satu cowok yang terlihat tenang.

Tangannya tergerak menyentuh bahu cowok itu, "bisa jawab sebagai perwakilan?" Lirikan mata itu dapat menciutkan cowok tadi.

Terlihat cara bekerja cowok itu lamban sampai Alesha keburu pundung duluan ia menarik jas belakang si cowok dan menghempaskan ke depan.

Ia berbalik dengan sorot mata yang mematikan, langkah sepatu yang ia pakai bergema diruangan, tempat bagus seperti ini terasa seperti tempat khusus eksekusi mati.

REVALESHA [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang