REVALESHA [ 17 ]

36.6K 5K 1K
                                    

HALO READERS!!!.

Jangan lupa vote dan komen setiap paragraf yang banyak ya, tengkyuuu.

Selamat membaca ❤❤❤.





Sudah tiga hari ia di rumah sakit untuk pemulihan dari perkelahian waktu itu. Ia sadar kemarin dan itu langsung membuat teman-temannya datang menjenguk, tapi kenapa gadis yang biasanya merecoki ketentraman dirinya tak hadir padahal anak Graventaz yang lain sudah datang.

Ia duduk dengan mengepal tangan, hatinya penuh dendam kini hingga nanti saat ia sudah diperbolehkan kembali ke rumah akan menghabisi geng itu dengan tangannya sendiri. Sebentar lagi ia akan keluar dan siap berburu mangsanya.

Baru saja ia hendak merebahkan tubuhnya, pintu ruangan terbuka dan menampilkan cewek memakai cardigan berwarna biru pastel.

"Hai... Val" Suara gadis itu terdengar ragu menyapa.

"Ngapain lo kesini?" Tanyanya ketus.

Padahal tadi menunggu kedatangan cewek itu tapi tiba-tiba jadi ketus sendiri, ia tak paham dengan hati dan otaknya.

"Ck! Gua kira lo habis di keroyok lembutan gara-gara tahu dikasarin gak enak, eh nyatanya sama aja. Susah emang kalau jutek bawaan dari orok" Dengus gadis itu.

Ia tak menanggapi lebih selain diam. Gadis itu ikut diam sambil berdiri di sebelahnya seperti sedang dihukum.

"Duduk, gak capek lo diri" Suruhnya.

Pancaran mata itu kesal tapi wajah itu tak bisa berubah bahwa Alesha mengkhawatirkan dirinya. "Tapi lo gak apa-apakan Val?" Ia mendelik.

"Menurut lo gimana? Aman atau babak belur"

Alesha menghembuskan napasnya dan menunduk, ia memang akan selalu salah dimata Reval sampai kapanpun kayaknya. Mau sebaik dan setulus apa dirinya akan selalu jelek dimata cowok itu.

"Gua emang selalu salah dimata lo. Sebenci apa sih lo sama gua Val?" Tanya gadis itu dengan suara bergetar.

Tak mau melihat Alesha yang cengeng ia mengarahkan pandangan pada tempat lain.

"Gua minta maaf kalau bikin lo keganggu karena kedatangan gua. Seengaknya gua udah lihat lo baik-baik aja, gua balik"

Ia menahan pergelangan tangan Alesha cepat, "Alesha..." Sahutnya pelan.

"Disini dulu karena gua butuh orang yang bisa disuruh-suruh" Dalam hati ia melanjutkan gua nungguin lo dari kemarin.

Alesha membalikkan badan melihatnya, "lo pikir gua babu lo? Kalau gitu sewa aja perawat pribadi gua gak mau. Lepas!" Sepertinya cewek itu benar-benar kesal.

Dengan sekali tarikan Alesha terduduk di tepi ranjang dengan tangan memegang bahunya, "gimana lo aja yang jadi perawat pribadi gua buat beberapa hari, hitung-hitung hormat sama ketua" Tak tahu kenapa ia bisa mengatakan itu.

"Gua?" Ulang cewek itu.

Reval mengangguk malas, "iya lo" Mata Alesha berputar sebelum memberikan jawaban.

"Lo bayar nggak?" Dasar cewek mata duitan.

"Mau berapa?"

"Pake perasaan lo aja gak usah ribet-ribet" Alesha kurang yakin jika Reval mau menyetujui dengan cepat.

"Gak" Tolaknya.

Apa dibilang pasti ditolak, "yaudah gua gak mau jadi perawat pribadi lo" Reval mengangguk dan melepas tangannya yang sempat di pinggang Alesha.

REVALESHA [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang