Panic Of Love 12

4.7K 4 4
                                    

Aku merasa menguploadnya sedikit sekali, maaf ya mataku tak bisa di ajak kompromi =.="

Mulai dari chapter 11 kemarin, isi cerita ku rubah total,hehe *stresh tingkat tinggi*

Jadi maafkan aku kalau ceritanya banyak scene romantiknya :DD

Aku ingin kalian tahu, wajah ibu yang telah melahirkan anak seperti riika ini, hahai :p

Pic: shina endou

Chapter 12

:: Malam itu

'bruak'

" aaaww!! Sakit!! "

Aku mengusap-usap bokongku. Sakit banget. Aku terjatuh dari tempat tidur dan bokong ku lah yang menjadi korbannya. Ah, tambah datar saja deh bokongmu riika =.="

" sayang cepat bangun! " teriak ibu nyaring, aku yang masih merasakan sakit yang teramat dibokongku, mencoba untuk bangkit.

" iya, aku sudah bangun " sahutku seraya mencoba menyentuh kusen pintu kamar mandi.

" cepat lah cuci muka dan turun untuk sarapan! "

" iya, tunggu sebentar! " aku dari semula memang bertujuan untuk mencuci muka bu, huh aku begini-begini cewek yang rajin membersihkan muka lho!

Aku membuka pintu dan menatap malas ke arah wastafel.

Dengan malas aku menyalakan keran dan membasuhkan air ke mukaku, kemudian aku mengambil sikat gigi dan mengolesinya dengan odol. " gigi putihku " ujarku memuji diri sendiri dan mulai menyikat gigiku dari atas kebawah-kiri dan kanan. Setelah merasa cukup, aku kumur" dan membuang sisa odol yang tadi menutupi mulutku. Ah, segar!! *gaya model iklan di teve*

" kenapa ya aku terlahirkan dengan muka cantik begini. Mukaku halus, rambutku hitam dan tebal terawat lalu bibirku begitu indah, sam.. " aku menghentikan kata-kataku, lidahku tercekat. Aku..jadi teringat lagi kejadian semalam..

// " apa kau tahu riika, kau membuatku jatuh hati padamu saat pertama kali bertemu? "

" tidak ta..hu shou-kun "

" aku menyukaimu, begitu menyukaimu " //

Ng, aku terus mengingat kata 'aku begitu menyukaimu' dikepalaku.

" aku malu sekali jika bertemu dengan shou nanti " ujarku pada diri sendiri. Aku memandang mukaku dicermin.

" ah.. " aku menggumam pelan dan mukaku seketika berubah menjadi merah.

" bibir ini sudah dimiliki olehnya " tiba-tiba aku mengingat ciuman semalam. Aku dan shou berciuman semalam tepatnya!! Huwaaaah >.<

Aku bisa mengingat dengan sangat jelas kejadian semalam.

// Malam itu shou membelai lembut ke dua pipiku, lalu ia mendekatkan mukanya ke mukaku. Rona mukaku seketika berubah menjadi kemerahan. Ah, kulit muka shou lembut sekali, seperti marshmallow. Enak kali ya yang dalamnya ada selai strawberrynya? Ugh enak..haha :DD

Ok, maaf itu merusak momentnya, hehe..

Sekarang ia menutup matanya dan raut mukanya berubah menjadi serius. Dapat ku rasakan hembusan nafas shou di mukaku yang membuat darahku berdesir.

" riika.. " dia mengangkat daguku perlahan lalu menciumnya.

'deg'

Ah, aku kenapa?? Ada rasa kecewa di dadaku. Shou hanya mengerjipkan matanya, sungguh menggoda. Entah keberanian dari mana, aku menarik bibir shou kemudian menciumnya. Shou terkejut sebentar lalu membalas ciumanku. Bibir kami saling berpagutan untuk waktu yang cukup lama. Ciuman-ciuman ini terasa hangat menjalar keseluruh tubuhku..

" terima kasih riika ^_^ " //

Aku..aku malu sekali. Ah, dasar mukaku seperti babi! Setiap malu pasti berubah menjadi merah hah! <itu sudah jadi takdir tokoh utama yang dikarang asal oleh penulis hehe>.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .

Ruang makan keluarga endou,

" lama sekali, kau ngapain saja sayang? " tanya ibu. Aku cuma menyunggingkan senyum tipis padanya. Ibuku nampaknya mengerti aku sedang malas membahas hal itu, maka ia beralih ke sumpit makannya dan berkonsentrasi pada makanan yang tersaji didepannya. Menggiurkan, euhh.. >.*

" semalam kau kemana riika-chan? " tanya ayahku tajam. Aku terdiam, aku berpikir alasan apa yang tepat untuk menutupi kejadian yang sebenarnya terjadi dari mereka.

" beli tomat " sahut tae won yang mengagetkan kami semua. Mataku terbelalak tak percaya. Apa katanya tadi??

" iya, kau beli tomat kan? Aku yang menyuruhmu membelinya. Karena aku ingin sekali makan buah tomat" sambungnya. Ya tuhan, ini lee tae won bukan?!

" tae won.. " aku menatapnya tak percaya.

" benarkah itu semua tae won-san? " kali ini giliran ibuku yang dibuatnya tercengang. Tae won menganggukan kepala. Ayah menatap serius ke arahnya.

" aku percaya padamu tae won-chan. Tolong jaga puteri kesayangan keluarga endou ya! Haha :DD " sekarang raut muka ayahku terlihat begitu senang.

" ibu senang kalian ternyata memang senang dijodohkan, hiks.. " ujarnya sambil menitikkan air mata. Heeh?? Aku juga sepertinya akan menangis bukan karena ibu, tapi menangis karena dijodohkan huhu T.T

" apa ada yang lebih baik dari ini? T.T " aku menatap kesal ke arah tae won, eh dia malah angkat bahu saja. Sial kau lee tae won!!

Bisa kulihat jelas, ayah dah ibuku menari-nari tidak jelas. Mereka senang aku menderita, hiks..

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. .

Panic Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang