Panic Of Love 35

3.3K 10 8
                                    

Moshi moshi ^^

Aku membawa kelanjutan part terakhir dari Liburan Liburan Dan Liburan!!

Gimana ya nih cerita? Hohoh *ketawa evil*

Chapter 35

:: Liburan Liburan Dan Liburan!! PART 3

Riika’s POV

Aku tidak pernah menyangka akan mengeluarkan kata-kata bodoh seperti tadi. Duh, aku benar-benar baka~

@ Pemandian Air Panas

“Terima kasih, Riika Endou. Berkat kau, kita jadi kesulitan seperti ini. Aku kasih dua jempol untukmu. Hh..”

Lihat, itu si kepala jagung kembali menggerutu. Aku tidak tahu sudah berapa puluh kali ia mengatakannya, yang jelas itu membuat kepalaku pening. Sadarkah dia itu berlebihan?!

“Ya! Kepala jagung sinting! Berhenti mengatakan itu! Aku tahu, ah, kalau aku tak berkata seperti itu apa yang akan terjadi padamu? Buah nangka busuk?”

“Mwo? Buah nangka busuk? Lagi-lagi kau mengataiku dengan nama sayur-sayuran. Wanita macam apa kau ini, errr…”

“Aku? Aku Julia Robert. Kenapa? Ada masalah? Ketemui pengacaraku.”

“Cih, sinting.”

“Terserah lah, apa katamu saja.”

“Dasar samson~”

Aku melangkah pergi meninggalkannya. Aku sudah bosan kami selalu berdebat hal tidak jelas. Tentang bahasa planetnya lah, buah nangka busuk lah, Samson wanita lah. Hh…aku sudah lelah, Lee Tae Won!

“Hei, mau kemana kau?”

Sejenak aku menoleh kearah Tae Won, ada kecemasan didalam tatapannya.

“Kemana aku pergi itu bukan urusanmu, baka~” seruku sinis. Lalu, kembali berjalan menjauhinya.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

-Tae Won’s POV-

Kemana perginya wanita konyol itu? Riika Endou, jangan mencari masalah denganku!

“Naku-chan, aku bayar ke kashir dulu ya. Kau bersiap saja di loker.”

“Ok, aku kesana dulu ya.”

Hei, lihat siapa itu? Si Nakamura bersama dengan wanita yang beberapa hari bertemu dikantin. Entah ini jodoh atau kesialan untuk Riika Endou. Yang jelas pasti ia cemburu berat melihat ini nantinya.

Aku menghela nafas berat. Biarlah buat apa aku pikirkan. Riika Endou ini~

Dengan langkah santai, aku menghampiri loker. Sesampainya disana dapat kulihat roman keterkejutan Nakamura.

“K-kau!” pekiknya kaget. Aku mendecak, dan terus berjalan menuju lokerku, mengabaikannya.

“Hei, Lee Tae Won! Sedang apa kau disini?”

Aku sedikit menoleh, tapi hanya untuk sesaat. Dan kembali fokus menghadap loker berwarna abu-abu didepanku ini.

“Yak! Jangan cuma diam saja! Jawab aku, Lee Tae Won!”

Ia mendesis marah. Lalu, menarik kasar tanganku yang sedang berusaha membuka loker.

“Yak! Apa-apaan sih?!” gerutuku kesal.

Panic Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang