Panic Of Love 38

3.1K 20 26
                                    

Bawa Mikrofon. Cek, 1 2 3..hmm hmmm…

Hallo, saya kembali hehe..adakah yang masih ingat dengan cerita ini? *T.T* dan masih bersediakah kalian membaca cerita ini? *TT.TT*

Oke, tanpa banyak bicara ini cerita kok jadi mirip sinetron? Haha #plak

Salahkan uas itu, saya membuatnya ketika sedang minggu tenang *LOL*

CHAPTER 38

:: Haruskah???

(Tae Won POV)

Cuaca hari ini begitu cerah. Terangnya sinar mentari membuatku tersenyum senang. Hangatnya membawaku ke ufuk penantianku semalam suntuk. Kenapa? Karena aku habis-habisan berpikir. Setelah aku telaah lebih dalam, aku dapat menyimpulkan satu hal. Konyol.

Ya, aku merasa sangat konyol. Untuk semua sikapku beberapa hari ini membuatku terlihat seperti orang yang habis patah hati. Aish~ tekankan kata ‘patah hati’ dalam kalimatku, aku merasa ini bukan diriku! Untuk apa aku marah pada Riika Endou? Untuk sesuatu yang berjenis ‘ciuman’?

Omona~ bahkan aku dan Riika Endou tidak pernah sama sekali setuju tentang pertunangan sialan ini! Kami sama-sama sepakat untuk menyetujui rencana sepihak kedua orangtua kami. Kami pun sudah saling berjanji untuk tidak mengganggu hubungan pribadi satu sama lain. Tapi aku? Aku malah menghancurkan kesepakatan kami!

Jelas-jelas aku mengganggap Riika Endou itu adalah wanita ter-SERAM, ter-JELEK, ter-BODOH, ter-RAKUS dan ter-ter buruk lainnya *Tabok Tae Won*, tapi kenapa hatiku gelisah? Nakamura yang emosian itu adalah pacar si samson wanita, mereka saling mencintai. Lalu, apa lagi?

Sigh, kau memang aneh Lee Tae Won! Pakai otakmu! Kalau seperti ini terus , lama-lama orang akan menganggapmu menyukai Riika Endou yang tidak sexy itu *Errrr*

Baik-baik, tidak usah aku bicarakan lagi. Semalam suntuk sudah kupikirkan baik-baik juga. Aku akan kembali lagi menjadi Lee Tae Won yang keren dan handsome *=.=*, lupakan keanehan pada diriku, dan mari tatap masa depan! Hahaha! (Penulis: Tae Won mulai mirip Riika -,-)

“Baik-baik, untuk mengawali perubahan diriku ke bentuk asal (?), sebelumnya aku akan mandi dulu. Ya, mandi. Haha!”

Lihat, ini diriku yang dulu. Membersihkan diri dengan membasuh tubuhku dengan air segar, tentu juga ikut menyegarkan otakku yang sudah konslet ini.

Aku segera meraih gagang lemari pakaian, kupilih kaos dan jeans. Asal saja lah, lagipula aku orang yang tidak suka terlalu rapih-rapih dalam berpakaian. Ayolah, aku tidak suka memakai kemeja. Jangan kira aku ini Nakamura yang hobi datang kekampus dengan selalu memakai kemeja kotak-kotak kebanggannya itu =.=

Setelah beres, aku segera menyerbu kamar mandi. Rutinitasku sebagai laki-laki memang ribet. Aku suka memakai pakaian yang simple, tapi berbeda dengan wajahku. Aku harus melakukan segelintir ritual untuk mencuci muka, menyabuni tubuh dan sebagainya. Ya, aku makhluk yang tidak biasa (?) :D

“Tae Won-ssi, apa kau ada waktu? Ada yang mau aku bicarakan.”

Seruan yang begitu kukenal. Itu ayahku =.=

Mau apa dia?

“Sebentar, aku mandi dulu. Masuk saja kedalam.”

Segera setelah aku mengatakan itu, kudengar suara pintu mulai dibuka pelan. Ayah sudah masuk kedalam kamar. Mata kami sejenak bertatapan. Ada yang aneh dengannya. Apa dia sedang ada masalah?

“Oh, kau baru bangun ya? Santai saja mandimu, aku juga tidak terburu-buru.” ujarnya sembari duduk ditepi tempat tidur. Ia terlihat begitu lesu.

Panic Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang