Panic Of Love 34

3.4K 11 12
                                    

Hoho, aku malu untuk memulai darimana >.<

Jujur saat membuat yang part 1, otakku lagi keseleo, bingung ngerangkai kata-kata, dan hasilnya yeah…(tidak usah dikatakan) buruk dan mengulur-ulur =.=a

Tapi sekali lagi, selamat menikmati cerita ku kali ini. :D

Chapter 34

:: Liburan Liburan Dan Liburan!! PART 2

Riika’s POV

@ Room’s Hotel

Harus kuakui si bodoh itu terlihat sangat tampan dan bersinar (?) ketika sedang diam melamun menatap senja disore hari. Kenapa wajahnya sendu seperti itu? Hei, apa aku melakukan kesalahan lagi??

“Kepala jagung!!”

Dengan lantang aku memanggil namanya, ya maksudku nama panggilannya. Atau ya apa lah, aku menyukai panggilan itu, hehehe :p

“…”

10 detik ia tidak menoleh, ia mengacuhkanku. Aish, awas saja si kepala berwarna norak itu! Berani mengacuhkan imitasi (?) dari Julia Robert? Mati saja kau!!

“Ya! Lee Tae Won!”

Kuteriakkan namanya dengan notasi penuh penekanan. Bibirku sudah terlanjur menyebutkan namanya, lengkap lagi tanpa embel-embel hinaan dibelakangnya, jadi setidaknya hargai akui dong! <author: ini kok Riika maksa banget =.=>

Aku menantinya untuk memberikan sambutan akan kata-kataku, tapi apa yang kudapat? Ia masih TETAP MENGACUHKANKU! Good reward untuk si kepala sayuran =.=a

“Ya! Otak udang! Kau sengaja ya?!”

Akhirnya karena sudah kepalang kesal aku bicara ngotot juga padanya <author: bukannya sudah dari tadi??>, jangan salahkan aku, ia yang memulai! Ia menganggapku seperti angin tiup sepoi-sepoi (?)

“Oh, kau.”

Satu kata, ah tidak, dua kata meluncur sempurna dari mulut si kepala jagung, dan ia hanya berkata ‘Oh, kau’, apa tidak ada kata lain yang keluar dari mulutnya begitu selain kata-kata tidak bermakna itu? Okey, jujur aku sedang bernafsu tinggi untuk sekedar menggodanya, menggoda laki-laki korea. Ya, menggoda dalam artian maksud lain sih =.=

“Hei, kau ini tuli atau apa sih?! Aku sudah memanggilmu berkali-kali, ah tidak, bahkan puluhan kali! Tapi, kau dengan santainya hanya mengucapkan ‘oh, kau’ seolah-olah aku ini ibu-ibu penjual sayuran!” teriakku singit. Okey, sekali lagi pengakuan dariku, aku berbohong mengatakan tentang puluhan kali itu, aku hanya ingin melihat reaksi tampang bersalahnya saja (itu juga kalau Tae Won punya nalar =.=a)

“Cih, sejak kapan sih seorang samson wanita mengajakku berbicara? Apa otakmu konslet heh??”

Tae Won menatapku sinis, kemudian membuang mukanya kejendela. Sial, dia kira aku patung gitu?!

“Ya! Lee Tae Won, berhenti mengataiku Samson wanita! Apa kau tidak bosan mengataiku seperti itu terus-menerus heh?!” sekarang gantian aku yang menatapnya sinis. Kita lihat saja siapa yang menang dalam debat panggilan tidak berguna ini =.=

“Wae? Kau sendiri juga berhentilah mengataiku dengan sebutan kepala jagung. Apa kepalaku begitu seksinya sampai kau suka sekali menyebutnya acap kali memanggilku? Atau..hei, kau mulai jatuh cinta padaku kan? Hahahha…”

Sinting! Otak udang =.=

Apa coba maksudnya bicara seperti itu?? Seksi? Pasti kepalanya terbentur tembok berulang-ulang, lalu cinta? AKU JATUH CINTA PADA LEE TAE WON AKA SI KEPALA JAGUNG YANG BEROTAK UDANG DAN BERMULUT BAU??? Cih, lupakan atau kau akan mendekam dalam liang lahat! <author: bengis ngeri bacanya, author kabuur#lupakan>

Panic Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang