Chapter 14
:: perkelahian
"Lusa kita sudah uts. Saya harap kalian belajar dengan sungguh-sungguh ya!" teriakkan wali kelasku, dosen irie begitu nyaring membahana ditelingaku. Duh, tuhan kenapa sih dosen-dosen disini kalau bicara seperti kayak di hutan aja. Memangnya kami semua adalah sahabat baiknya dari tarzan dan jane apa? =.=
"Riika, sepulang kuliah kita belajar bareng yuk?" tanya shou yang mengagetkanku. Ikh ini cowok, kenapa ya mengangetkanku terus? Ya ampun, resiko orang cantik sih. Riika, dengan pesonamu sekarang ternyata masih bisa dibuat kaget oleh seorang cowok bernama shou nakamura. Gagagaga :DD
"Hh.."
"Riika, kamu tertawa lewat hidung? Sejak kapan?" pertanyaan shou menyadarkanku dari khayalan tentang betapa cantiknya aku, ya ya kalian jangan protes dong! Kan aku yang menceritakan cerita ini, jadi suka-suka aku kalau aku bilang diriku sendiri ini cantik. Hoho. <penulis buru-buru menjauhi riika sejauh mungkin>.
"Ng, tidak kok. Tidak shou-kun." aku buru-buru mengibaskan tanganku ke kiri dan kanan. Ah, sial tertawa melalui hidung? Itu kan ciri khasnya kepala jagung itu. (Ada sebutan baru lagi untuk tae won sepertinya) aku refleks menoleh ke arah tae won.
"Apa lihat-lihat, hah?!" ujar tae won sinis sembari memonyongkan bibirnya ke depan. Ikh, tae won mukamu jelek sekali :-S
"Berisik kau jangkung!" sahutku kesal. Tae won langsung berdiri dan berjalan menghampiriku. "Hei, cewek menyeramkan sepertimu begitu beruntung mendapatkan nakamura. Hh.." ujarnya meledekku. Otomatis hal itu membuatku naik pitam.
"Kau ya. Ugh!!" aku mengepalkan tanganku kuat sekali. Ingin sekali rasanya aku menonjok wajahnya. "Apa? Mau memukulku?" ujar tae won menantang.
"Lee tae won kau benar-benar ya!!" aku benar-benar marah dan tanpa sadar aku mengayunkan kepalan tanganku ke arahnya.
'bleek'
"Riika hentikan!"
"Eh?" aku terkejut. Aku hampir saja menonjok tae won! Mataku terbelalak menatap shou dan tae won secara bergantian.
"Hei, kalian bertiga mau membuat keributan dikelas saya ya! Keterlaluan, kalian bertiga keluar dari ruangan ini sekarang!" hardik dosen irie. Aku, shou dan tae won menatapnya tidak percaya.
"Ta..tapi sensei.." ujarku tercekat. Huwaaah, tuhan! Ini benar-benar hari keberuntunganku T.T
"Keluar sekarang! Cepat!" emosi dosen irie benar-benar sudah mencapai puncaknya. Aku bergidik ngeri melihatnya.
"Ya sudah." tae won menyambar tas selempangnya yang tergeletak di atas kursi, kemudian ia melangkah santai keluar kelas. Apa-apaan makhluk ini sih? 0.o
"Riika kita juga ayo!" ujar shou seraya menggandeng tanganku untuk keluar dari ruangan ini. "Tunggu sebentar tasku." aku mengambil tasku kemudian ikut keluar bersama shou. Semua murid dikelas melihat kami. Hoi, kalian lihat artis nih artis. Haha.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Taman Universitas 'T'
"Hancur sudah. Sensei irie benar-benar marah. Huwaaah T.T" rengekku. Shou yang duduk disampingku langsung menepuk-nepuk pelan pundakku. "Jangan sedih. Kan aku juga ada bersamamu disini." ujar shou menenangkan.
"Shou-kun kamu..maafkan aku :'(" aku mengalungkan tanganku dileher shou dan menangis tersedu-sedu.
"Sudah-sudah. Tidak apa-apa, jangan menangis lagi ya." kata-kata shou yang lembut begitu menentramkan hatiku. Damai dan sejahtera nih, huwaaah..
"Bermesraan di depan umum, cih.."
Aku menoleh ke depan. Ternyata si cowok kepala jagung yang menyebalkan. Aha, dunia tidak selebar perut ayahku ya =.="
"Mau apa sih? Tidak cukup apa kau membuat aku dan shou dikeluarkan dari kelas sensei irie?!" ujarku lantang. Mataku memancarkan kobaran api. Aku sudah siap perang semuanya!
"Aku juga dikeluarkan baka." sahut tae won membela diri. Aku menyeringai dan siap untuk memukulnya sekali lagi.
"Riika cukup! Kenapa kamu jadi kasar seperti ini? Dan kau lee tae won, jangan kau cari gara-gara terus dengan pacarku ya. Kata-katamu keterlaluan." seru shou sembari bergantian menunjuk ke arahku dan tae won. Aku terkejut sebentar kemudian menunduk malu. Benar apa yang dikatakan shou, aku berubah jadi cewek yang kasar. Hmm :-(
"Aku tidak ada urusan denganmu. Lagipula kau tidak tahu seperti apa cewek ini sebenarnya. Cih, dia berpura-pura manis didepanmu tapi berubah menjadi sangat garang kalau kau tidak ada." sahut tae won mencibir. Orang ini, awas ya!! Aku tidak bisa membalasnya. Aku malu pada shou. Sial!
"Apa maksudmu? Kau yang tidak seperti apa riika yang sebenarnya. Apa hakmu bicara seperti itu tentang pacarku?" shou geram dan tangannya dikepalkan kuat-kuat untuk menahan amarahnya.
"Oh ya? Darimana kau berpikir aku tidak tahu?" tae won sudah gila sepertinya. Cari gara-gara sama shou ku.
"Kau.." shou sudah tidak tenang. Ia menutup matanya mencoba menahan amarah yang mengebu-ngebu.
"Aku dan riika satu atap. Jadi aku tahu buruknya cewek ini."
'deg' ini cowok benar-benar ya. Apa maksudnya memberi tahu shou, kalau dia tinggal dirumahku?! Aku bersiap untuk menyanggah kata-kata tae won, tapi yang terjadi..
'bruukhh'
Aku menutup mulutku. Aku benar-benar tak percaya dengan apa yang ku lihat. Shou menonjok tae won hingga tae won terjatuh ke tanah. Tae won memegang bibirnya yang berdarah. Ia mengerang menahan sakit akibat pukulan shou.
"Riika kau membohongiku!" ujar shou marah. Matanya menatapku tajam, aku takut. Tatapannya ini tatapan seperti dulu saat ia marah padaku. "Shou-kun..a..ku" aku panik tak berani menatap wajahnya.
. . . . . . . . . . . . . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Panic Of Love
RomanceNamaku Riika Endou. Aku sangat mencintai nasi kare, haha. Tadinya aku adalah wanita yang hidupnya sempurna dengan Shou Nakamura berada disisiku. Namun apa daya kalau orangtuaku menjodohkanku dengan seorang laki-laki korea menyebalkan macam Lee Tae W...