~Restu~

7.2K 586 52
                                    

Mentari pagi menyambut seperti biasa dengan hangat nya. Minggu ini adalah jadwal latihan basket. Ara memasukkan jersey basketnya kedalam tas dengan tergesa-gesa. Latihan di mulai pukul 08.00 A.M dan ini sudah pukul 07.30 A.M

"Duh mampus gue, 30 menit lagi nih. Ck, harus cepat nih kalau telat bisa di penggal gue sama princess ice kesayangan." Ujar Ara kini mulai menuruni tangga.

"Bunda.. Bunda.. Bunn.. Aduhhh.." Teriakan Ara terhenti karena sebuah koran melayang pada kepala Ara.

"Sekali lagi kamu teriak-teriak, Ayah ngga akan segan-segan lemparin kamu ke kandang singa beneran." Ujar sang Ayah duduk di sofa ruang tamu.

"Hehehe iya Ayah ma'af. Ini Ara buru-buru soalnya, nanti tolong pamitin ke bunda ya, kalau Ara latihan basket hari ini." Ujar Ara kini yang sudah di samping ayah Boby dan menyeruput teh yang ada di meja.

"Hm iya, pamit sih pamit tapi teh Ayah jangan di seruput juga dong. Kebiasaan banget kamu." Ujar ayah Boby. Dan Ara hanya terkekeh kemudian mencium tangan sang Ayah.

"Ara berangkat dulu. Assalamualaikum Ayah tampan kuuu." Pamit Ara.

"Waalaikumussalam permata hati ayah yang manis." Jawab ayah Boby sambil mencium kening Ara penuh sayang.

Untung saja motor Ara sudah di panasi oleh mang Dito security rumah nya. Jadi Ara langsung menyalakan motor dan bergegas menuju sekolah.

***

Sesampainya di sekolah.

Ara langsung berlari menuju loker dan mengganti pakaian nya dengan jersey basket yang dibawanya. Setelah selesai, Ara melihat jam di pergelangan tangan nya.

"Ck, benar-benar di penggal dah gue. Padahal tadi gue sampai ngga nyentuh rem sama sekali pas di jalan. Tetap aja telat gini. Pasrah aja lah." Ujar Ara karena melihat jam sudah menunjukan pukul 08.15 A.M

Ara langsung menuju lapangan outdoor. Disana sudah banyak anak-anak tengah berlatih.

Ara memasuki lapangan dan Chika yang melihat Ara terlambat langsung menghampiri.

"Lari keliling lapangan 10x lanjut lompat jongkok 100x. Sekarang." Titah Chika tegas dan dingin.

Ara menghembuskan nafas nya kasar. Kemudian melaksanakan perintah Chika tadi.

Hah.. Huh.. Hah.. Huhhh..

"Akhirnyaaa selesai juga. Huhft cape euyyy." Ujar Ara terlentang di tepi lapangan.

"Bangun." Ujar Chika kini sudah berada di samping Ara.

Ara pun perlahan bangun duduk meluruskan kakinya.

"Nih minum. Lain kali jangan terlambat lagi. Gue ngga suka sama orang yang ngga disiplin." Ujar Chika datar sambil memberikan Ara botol minum.

Ara tersenyum dan mengangguk patuh. Lalu membuka tutup botol, meneguk habis air dalam botol yang di berikan Chika.

"Terimakasih Princess ice nya aku." Ujar Ara sambil mengembalikan botol air minum Chika.

Chika membalas hanya dengan bergumam.

"Em Chika. Aku mau ngomong sesuatu." Ujar Ara.

Chika yang ingin berdiri pun mengurungkan niatnya. Kemudian mengernyitkan sebelah matanya.

"Gini, bunda aku katanya pingin ketemu kamu. Dia udah lama sahabatan sama mama kamu tapi belum pernah liat kamu secara langsung. Kamu mau yah ke rumah aku sebentar nanti. Pleaseee." Ujar Ara dengan nada memohon dan menggenggam tangan Chika.

IN MY DREAM { ChikAra } °END°✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang