"Sekarang kita semua masuk yuk. Jangan sampai para tamu curiga karena yang punya pesta tiba-tiba menghilang." Ajak Reynaan.
Chika menyudahi pelukannya dengan Oppa Agra.
"Ayo pa. Kita masuk." Sambung Reynaan mengajak Oppa Agra.
"Memang nya papa boleh ikut bergabung?" Tanya Oppa Agra.
"Boleh dong pa. Kan ini pesta cucu nya papa juga." Jawab Veranda mewakili.
"Memang nya papa ngga kangen apa sama anak-anak kece nya papa ini." Ucap Vino.
"Iya pa. Udah lama kita juga ngga kumpul-kumpulkan." Sambung Lidyo
"Tapi papa rasanya ngga pantas ikut merayakan pesta ini." Ujar Oppa Agra menunduk.
"Oppa. Chika mau Oppa ikut dalam pesta ini. Sekarang kan Chika udah jadi cucu nya Oppa juga. Please yah." Ucap Chika mengangkat dagu Oppa Agra.
"Huhft. Baiklah. Oppa akan ikut, dan akan Oppa kirimkan banyak hadiah serta memperbaiki semua kekacauan yang sudah Oppa perbuat. Sekali lagi, ma'afkan Oppa yah cucu Oppa yang cantik." Ucap Oppa Agra mengusap rambut Chika.
"Yahhh, sekarang Ara bukan lagi cucu kesayangan Oppa dong." Cemberut Ara.
"Eits siapa bilang. Kamu tetap cucu kesayangan dan termanis buat Oppa. Oppa sayang banget sama kamu. Sini peluk Oppa." Jawab Oppa Agra merentangkan tangan nya.
"Kita juga boleh ikut pelukan juga ngga?" Tanya Mira mewakili.
"Tentu dong. Kalian semua kan juga cucu Oppa. Ayo sini." Jawab Oppa Agra.
Para anak-anak mulai berhamburan saling memeluk Oppa Agra.
"Akhirnya yah By, setelah banyak pertumpahan darah, badai ini berlalu." Ujar Shani.
"Iya sayang. Semoga anak kita bahagia yah." Jawab Boby mencium puncak kepala Shani.
"Abang. Makasih udah sadarin papa." Ucap Boby kepada Reynaan.
"Sudah tugas nya seorang abang membantu adik nya sendiri kan." Jawab Reynaan. Boby memeluk Reynaan erat.
"Ikutan yuk." Ajak Vino kepada Lidyo, Nabil, Jevan, dan Nobi.
Mereka pun ikut dalam sesi berpelukan. Para bidadari juga demikian.
Sungguh malam ini menjadi saksi kehangatan kembali terjalin setelah sekian lama mereka berpisah dan badai menghampiri.
"Let's have fun together epribadehhh." Teriak Nabil.
"Semarakkan malam ini. Kita nyanyi ramai-ramai." Sambung Jevan
"Goyang badan hentak kaki. Senandungkan lagu damaiii." Lanjut Vino.
"Perdamaian perrrdamaian. Perdamaian perdamaian."
"Banyak yang cinta damai, tapi perang makin ramai."
"Bingung-bingung ku memikirkannya."
"Tung dang-dang deng. Tumplak tung dang-dang deng."
Mira, Freya, Olla dan Ara ikut menimpali.
Mereka semua tertawa terbahak-bahak.
"Nape pada qosidahan di mari. Hayuk lah kedalem." Ajak Jevan.
"Tul. Kasian para bidadari udah pada dandan cangtip-cangtip gitu nanti masuk angin loh kelamaan di luar." Sambung Boby.
Mereka semua pun bergegas kembali ke dalam.
"Ara, tunggu sebentar." Cegah Chika ketika Ara akan menaiki tangga teras.
"Kemana?" Tanya Ara.
Namun Chika tak menjawab, malah menuntun lembut langkah Ara menuju halaman belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
IN MY DREAM { ChikAra } °END°✔
Fanfiction~ In my dreams you're with me.. We'll be everything I want us to be.. ~ sebuah penggalan lirik yang akan menghiasi kisah seseorang yang jatuh cinta, tapi beda server 🤞 °°° "Iya iya. ABCD" Kata Ara merapikan rambut Chika. Chika mengernyitkan dahi. "...