~ Drama Absurd ~

6K 570 68
                                    

Ting...

From : BuAra 🐊 💙

Bukit tinggi terlihat terang
Indah berseri banyak bunganya
Selamat pagi princess sayang
Hari ini aku jemput ya..

___

Chika tersenyum mendapat pesan singkat dari BuAra tersayangnya.

"Pa, Ma. Hari ini Chika berangkat bareng Ara yah." Ucap Chika setelah selesai sarapan.

"Oh iya udah nih sekalian sandwich nya buat Ara." Mama Veranda memberikan kotak bekal yang sudah di isi sandwich.

"Oke ma. Makasih mama cantik" Chika mengelap tangan dengan tisu sebentar.

Tak lama, terdengar suara klakson motor dari Ara.

Tin.. Tin..

"Chika pamit dulu. Dahh" Chika mencium tangan mama Veranda dan papa Reynaan.

"Hati-hati. Semangat ujian prakteknya putri papa yang cantik." Ujar papa Reynaan mengacak rambut Chika gemas.

Chika keluar dengan membawa kotak bekal di tangan. Ara sedang bersenda gurau dengan pak Darma di depan gerbang.

"Yuk berangkat" Ujar Chika ketika sudah di samping Ara.

"Bentar, mau pamit dulu sama mama papa." Ara berlari ke dalam rumah Chika.

Sedangkan Chika mulai memakai helm dan duduk di motor Ara.

Ara kembali dengan sedikit nafas terengah-engah.

"Udah pamit nya?" Tanya Chika.

Ara mengangguk.

"Itu apa?" Tanya Ara melihat Chika memangku kotak bekal.

"Oh ini, sandwich buat kamu dari mama." Jawab Chika.

"Mau dong." Jari Ara menunjuk pada mulutnya yang terbuka.

"Ngga dimakan di sekolah aja?"

Ara menggeleng dan kembali membuka mulutnya. Chika tertawa dengan tingkah Ara lalu menyuapi Ara.

"Menurut survei aku, ternyata budaya suap-menyuap tidak hanya terjadi pada pejabat saja. Itu terjadi juga pada pasangan yang kasmaran. Dan bucin kek kita ya" Ucap Ara dengan mulut penuh roti.

"Telan dulu roti nya baru ngomong ih." Tegur Chika.

Ara hanya tersenyum dan mulai menyalakan motor menuju kesekolah.

Sepanjang jalan, Ara sesekali di suapi oleh Chika. Hingga tiba-tiba laju motor Ara sedikit melambat dan Ara cegukan.

"Hahaha lucu cegukannya. Berhenti dulu kita beli minum" Ujar Chika dan Ara menepikan motor dekat warung pinggir jalan.

"Nih, tengok kiri dan atur nafasnya yang bener" Chika memberikan Ara minuman dan Ara melakukan apa yang Chika katakan.

"Hehe makasih cantik." Cegukan Ara berhenti.

"Pak, mau Chika?" Tanya Ara dengan suara agak tengil kepada bapak penjual minuman.

Bapak itu hanya melongo karena tak paham maksud dari Ara.

"Heh.! Di tawar-tawarin.! Memangnya aku dagangan.!" Protes Chika mengacak acak rambut Ara.

"Hahaha" Ara tertawa.

"Ma'afin dia ya pak. Kurang minum jadinya gitu. Permisi." Ucap Chika mengajak Ara untuk lanjut mengendarai motor.

"Kamu apa an sih. Gimana kalau bapak tadi mau?" Chika bertanya sambil menaruh dagu di bahu Ara. Benturan helm tak masalah bagi Chika.

IN MY DREAM { ChikAra } °END°✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang