Ara semakin kewalahan menghadapi undead seorang diri. Alhasil, Ara menekan tombol darurat yang terhubung ke Freya dan Mira
"Opung. Kartu as pertama, kita luncurkan sekarang" Ucap Freya panik
"Kita cuman mendapatkan notifikasi darurat dari Ara tapi keberadaan Ara, ngga terdeteksi." Mira ikut panik
"Papiiiii.. Ara dalam bahayaaa.. Tolonginnn!" Teriak Freya dan Mira
Vino yang fokus memantau pergerakan genk intell dari komputernya tersentak kaget mendengar teriakan Freya dan Mira
"Kita satu ruangan. Cuman kesekat dinding kaca ini doang. Ngga perlu teriak-teriak.!" Papi Vino memukul kepala Freya dan Mira
Yang di pukul hanya terkekeh pelan. Dan mulai memperlihatkan masalah yang terjadi
"Frey, perluas lagi jangkauan di daerah yang Ara tuju lewat robot lebah kamu." Ujar papi Vino mengutak-atik komputer Mira
Freya segera melaksanakan apa yang papi Vino ucapkan. Saat papi Vino fokus pada komputer Mira, tanpa mereka sadari, Reon mulai mencoba mengganggu jaringan para intell.
Sementara itu, dalam ruangan lain, Darwin tertawa puas melihat teman Ara tidak sadarkan diri.
"Aku rasa sedikit permainan tambahan untuk Ara boleh lah. Aku ingin lihat sampai mana kurcaci Boby itu bisa bertahan" Ujar Darwin mulai mengarahkan undead yang mengepung Olla dan Zee untuk mengarah ke Ara
Ara semakin geram karena undead semakin bertambah.
"Bege aing, kenapa ngga kepikiran dari tadi yak" Gumam Ara mengaktifkan hero Harith
Ara mengeluarkan skill passive Harith yaitu Key Insight. Kunci yang bisa menghentikan waktu
"Dia.. Bagaimana dia bisa seolah-olah menghentikan waktu?" Darwin bingung melihat kemampuan Ara
"Rasakan ini.. Synchro Fission.." Berkat skill yang di miliki hero Harith, Ara bisa menciptakan bayangan dirinya menggunakan skill dari arah yang berlawanan. Serangan tersebut menghasilkan magic damage ke seluruh musuh dalam satu garis lurus.
Para undead sebagian tumbang sekejap. Jam tangan Ara terus berbunyi, menampilkan kondisi Zee dan Olla
"Waktu semakin menipis. Gue harus cepet nih.. Chrono Dash.." Kini Ara dapat berpindah lokasi dengan cepat menghindari undead yang tersisa
Zee yang tadi pingsan, sekuat tenaga berusaha mengumpulkan kembali kesadarannya. Menekan tombol helm pelindung dan akhirnya gas beracun yang terhirup mulai berangsur menghilang dari tubuh Zee
"Loh, undead nya pada kemana?" Zee kebingungan karena lorong labirin begitu sunyi
"Zee.. Huhft..! Alhamdulilah kamu selamat" Ara bernafas lega berhasil menemukan Zee
"Kak Ara, kok?.."
"Tanya nya nanti aja. Sekarang kita harus ke Olla. Helm pelindung ini ngga bisa bertahan lama" Ara menarik tangan Zee untuk berlari
Keduanya menemukan Olla tidak sadarkan diri
"Kita harus segera keluar dari sini." Ara dan Zee memapah Olla
Mereka bertiga menyusuri lorong labirin dengan tergesa-gesa karena mendengar suara undead berlarian.
Ara dan Zee kebingungan jalan mana yang harus mereka lewati karena banyak sekali pilihan lorong yang ada.
"Guk.. Guk.. Guk.." Suara anjing menggonggong membuat Ara dan Zee menghentikan langkah
Tak di sangka, Elmo datang entah dari arah mana. Dengan pakaian pelindung khusus, Elmo seakan mengisyaratkan agar mereka mengikuti Elmo dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
IN MY DREAM { ChikAra } °END°✔
Fanfiction~ In my dreams you're with me.. We'll be everything I want us to be.. ~ sebuah penggalan lirik yang akan menghiasi kisah seseorang yang jatuh cinta, tapi beda server 🤞 °°° "Iya iya. ABCD" Kata Ara merapikan rambut Chika. Chika mengernyitkan dahi. "...