~Akhir Tak Bahagia~

4.3K 483 130
                                    

Tahun demi tahun berlalu, kini wisuda Chika sudah siap dilaksanakan sedangkan wisuda Ara di laksanakan beberapa minggu mendatang.

Keluarga Chika dan Ara turut serta ke jepang sedangkan teman-teman yang lain tidak bisa ikut. Sesampainya di jepang, mereka langsung menuju kampus Chika. Tetapi Ara izin tidak langsung masuk karena mengurus suatu hal.

Di dalam gedung Chika diumumkan masuk jajaran lulusan cumlaude.

"Aaa kak Chika, happy graduationnn" Christy langsung memeluk Chika terlebih dahulu setelah Chika turun dari podium

"Puji Tuhan anak mama berhasil jadi lulusan terbaik" Mama Veranda ikut memeluk Chika di susul papa Reynaan

"Anak aku itu ma" Ledek papa Reynaan

Mama Veranda hanya melirik malas pada papa Reynaan

"Ara emang ngga salah pilihin calon menantu buat kita ya bun" Celetuk ayah Boby

Bunda Shani tertawa pelan

"Ayahhh" Chika tersenyum dan berjalan pelan memeluk ayah Boby erat. Bunda Shani ikut memeluk Chika

"Happy graduation calon menantu ayah"

"Happy graduation calon menantu bunda yang cantik"

Ucap ayah Bobby dan bunda Shani bersamaan

"Bentar lagi menantu beneran tuh" Celetuk papa Reynaan membuat pipi Chika merona merah

"Ara kemana bunda?" Tanya Chika mencari keberadaan Ara

"Belum masuk ya? Duh bunda juga ngga tau kemana dia. Coba cari di luar yuk" Ajak bunda Shani.

Mereka semua keluar mencari Ara. Begitu pintu gedung terbuka, hujan bunga menyelimuti luaran gedung.

Di depan, banyak mahasiswa berkumpul sembari membawa tulisan Happy Graduation Yessica Tamara Tanumihardja

Mereka bersorak kompak "Sotsugyō omedetō (selamat atas kelulusanmu)" Sembari memberikan bunga pada Chika dan beberapa hadiah. Lalu perlahan bubar

Christy ikut membantu membawa beberapa bunga dan hadiah yang diberikan untuk Chika. Beberapa hadiah yang tadi ada di tangan Chika di ambil alih oleh papa Reynaan dan ayah Boby

Dibalik kerumunan orang-orang, Ara muncul membawa bunga mawar putih yanh di cabut beserta akar-akarnya.

"Happy graduation princess nya aku. Aku yakin kamu pasti punya IQ di atas standar deh" Ucap Ara dan Chika menerima bunga dari Ara sambil tertawa.

"Tapi masih di bawah IQ nya Albert Einstein" Sahut Chika dengan nada bercanda

"Kamu kok bisa sih bikin semua ini? Kenapa mereka mau juga buat beginian?" Tanya Chika penasaran

"Buat neng Chika apa sih yang engga hehe.. Selama mang Ara bisa, pasti mang Ara lakuin asal neng Chika bahagia" Jawab Ara dengan logat sunda

"Hahaha tapi ini bunganya harus banget sama akar-akar nya yah Ra" Ucap Chika menggelengkan kepala dan tertawa

"Niat nya mau bikin karangan bunga yang wah, kayak orang-orang, tapi ribet jadi bawa bunga ini aja terus karena bingung harus metiknya kayak apa, jadi aku kasih aja kamu bunga beserta akar-akarnya. Supaya kamu bisa kembali merawatnya. Itu pun kalau kamu mau." Ujar Ara menggaruk tengkuk belakang yang tidak gatal

"Ngga perlu repot-repot menyamakan diri dengan orang lain. Kamu diciptakan untuk menjadi unik. Sudah terlalu banyak orang yang sama seperti kebanyakan orang. Pasti bunga ini aku rawat dengan sangat baik, apalagi dari kamu" Chika mencium pipi Ara

IN MY DREAM { ChikAra } °END°✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang