Tak berselang lama, mama Veranda pulang.
"Tumben pada jadi teletubies disini" Mama Veranda mengernyitkan dahi.
Ara, Chika dan Christy tersenyum dan menyalami mama Veranda.
"Mama kok baru pulang" Ucap Chika.
"Iya tadi ada urusan penting sebentar." Jawab mama Veranda tersenyum
"Ara pelipis kamu kenapa? Kok di plester gitu?" Tanya mama Veranda sedikit khawatir.
"Buat hiasan aja ma. Hahaha Ara pamit pulang dulu, bunda juga pasti udah pulang kan" Ara pamit mencium tangan mama Veranda.
"Sebentar dulu, besok kamu sibuk ngga?" Mama Veranda kembali bertanya.
"Aku sih, sibuk. Sibuk merindukan dan mencintai Yessica Tamara Tanumihardja seorang." Jawab Ara tertawa.
"Hahaha bisa aja kamu ini" Ujar mama Veranda ikut tertawa
"Makasih hehehe" Bisik Chika
"Sibuk sangat lah kak Ara ini." Celetuk Christy
"Haha sudah lah, malam ini kita kan mau ke bandung ke villa ayah kamu itu, besok paginya mama boleh minta tolong ngga, ke kamu sama Chika belanja keperluan untuk persiapan menyambut malam tahun baru." Ucap mama Veranda menatap ke Ara dan Chika.
"Dengan senang hati pasti boleh dong Yang mulia ratu vedadari." Jawab Ara antusias.
"Lulus SMA langsung ke belanda terus cepat jadi menantu nya mama aja yah kamu. Hahaha." Ledek mama Veranda.
Chika menatap cengo pada mamanya lalu tersipu malu sedangkan Ara tertawa.
"Berangkatnya mau bareng atau sendiri-sendiri aja ma?" Tanya Ara.
"Kayaknya sendiri-sendiri deh, ini aja papa Reynaan belum pulang kan. Atau kamu sama Chika mau duluan kesana?" Ucap mama Veranda duduk di kursi kecil dekat piano.
"Ara juga belum tau ayah mau pakai villa yang mana, jadi Ara bareng ayah sama bunda nanti." Jawab Ara.
"Kakak mau ikut Ara duluan ke villa?" Tawar mama Veranda.
"Eits kalau kakak ikut kak Ara, nanti yang ada Christy boring semobil sama mama papa dong. Pokoknya kak Chika bareng kitty aja." Protes Christy
"Ck, iya iya ribet deh bayik satu ini." Cibir Chika.
"Hahahaha" Semua tertawa sedangkan Christy cemberut lucu.
Ara pamit pulang. Sebenarnya ingin Chika berkata "Jangan pulang Ara, disini aja" Tetapi tak jadi karena Chika tau Ara harus istirahat.
"Aku pulang yah." Ucap Ara mengacak gemas rambut Chika.
Chika hanya tersenyum. Kembali menelisik wajah Ara. Hatinya perih ketika lagi-lagi melihat luka yang ada pada Ara. Sungguh sampai detik ini, rasa bersalah masih menyiksa pikiran dan perasaan Chika. Takut akan keselamatan Ara kedepannya, Chika tak ingin kehilangan Ara demi apa pun itu, sungguh.
"Kok nangis?" Tanya Ara melihat Chika meneteskan air mata.
Chika menyeka air matanya dengan ibu jari tangan kanan nya.
"Ngga apa-apa Ara." Ucap Chika menatap Ara sambil sesekali merapikan rambut Ara.
"Kenapa? Hm?" Ara memegang kedua bahu Chika.
"Hati-hati Ara." Kata Chika pelan mengelus sudut bibir Ara.
"Iya, tapi jangan nangis." Ucap Ara menghapus sisa air mata Chika.
"Iya ngga nangis" Jawab Chika tersenyum.
"Yakin ngga kenapa-kenapa kan?" Ara masih berusaha memastikan keadaan Chika.
Chika mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
IN MY DREAM { ChikAra } °END°✔
Fanfiction~ In my dreams you're with me.. We'll be everything I want us to be.. ~ sebuah penggalan lirik yang akan menghiasi kisah seseorang yang jatuh cinta, tapi beda server 🤞 °°° "Iya iya. ABCD" Kata Ara merapikan rambut Chika. Chika mengernyitkan dahi. "...