Pagi-pagi sekali, Chika sudah berada di kantor Ara. Tentunya karena Ara yang bersikeras meminta Chika menemaninya di kantor. Tapi begitu sampai di kantor, Chika malah di titipkan bersama Mira dan Flora sebab Ara mendapat jadwal bertemu client penting bersama Dey.
Alhasil, Chika memprovokasi Mira dan Flora untuk menemaninya bermain monopoli saja. Perihal pekerjaan, biarlah hari ini Mira dan Flora terbebas dari rentetan proposal dan angka-angka yang begitu memusingkan.
20 menit berlalu mereka bertiga memainkan monopoli. Tapi lagak mereka tampak tegang dan serius.
"Chik, lu yakin mau habisin semua uang lu kaya gitu?" Flora menatap bingung pada Chika yang membeli secara cuma-cuma setiap kartu dari negara yang ia singgahi
"Indonesia, Korea, Jepang, Belanda, Singapura" Mira menghitung kartu-kartu milik Chika yang hampir semua negara di beli Chika
"Kalian kan pebisnis, harusnya kalian tau dong kalau jiwa-jiwa bisnis itu harus berani berinvestasi" Balas Chika dengan senyum mengembang setelah menempatkan poin di atas kartu kesempatan
"Yeee tapi itu lu sembarangan bet investasi nya, yang ada menghambur-hamburkan duit namanya Chik" Ucap Flora menatap dolar di tangan Chika menipis karena sembarangan menginvestasikan uangnya.
45 menit kemudian, raut wajah Chika nampak tenang berbeda dengan Flora dan Mira yang semakin tegang
Investasi yang dikatakan sembarangan oleh Flora membuahkan banyak hasil. Hampir separuh lebih dari kotak menjadi milik Chika sementara Flora dan Mira begitu malang karena selalu mendarat diatas negara milik Chika. Mau tidak mau, harus membayar denda yang tertulis.
Puncak dari kesialan Flora dan Mira adalah ketika mereka masuk kedalam penjara secara bersamaan.
Chika tertawa bahagia. Flora mengacak permainan monopoli dan Mira memijat kepalanya pusing
"Main ginian doang otak gue sampai berasap tau ngga" Ucap Mira
"Sama weh. Si Chika jenius bin ajaib banget. Beli makan yuk. Lu mau ikut ngga Chik?" Ujar Flora
"Hahaha. Engga deh gue nitip aja" Chika masih asyik tertawa
Flora menarik Mira untuk menemaninya pergi membeli makanan
"Baik-baik lu dimari" Pesan Flora
Chika menghentikan tawa dan mengangguk
Tinggallah Chika seorang diri di ruangan Ara setelah Flora dan Mira pergi. Saat ingin berdiri dekat jendela kaca ruangan Ara, Chika merasakan pusing dan buru-buru Chika ke toilet.
Ketika memasuki toilet, Chika sibuk mengelap sisa darah yang turun dan mengalir dari hidungnya.
"Ck.. Kapan sembuhnya sih" Chika berdecak kesal pada pantulan wajahnya yang tampak pucat di depan cermin wastafel
Darah segar terus mengalir hingga Chika harus berjalan sambil menengadahkan wajahnya ke atas meski sudah menyumpal hidung nya dengan tisu
Chika mengistirahatkan diri di sofa ruangan Ara. Untunglah begitu Mira dan Flora kembali, mimisan Chika sudah berhenti
"Kalian ngambil makanan di atlantis? Lama banget. Ayo buruan makan" Ucap Chika berusaha terlihat baik-baik saja
Mira mengerjapkan mata, Flora menyenggol lengan Mira.
"Kita ke rumah sakit sekarang" Mira langsung menghampiri Chika
"Kamu berdarah Chika" Panik Flora ikut menghampiri Chika, menaruh asal makanan yang ia bawa
Mira meringis pelan melihat noda darah membentuk jejak di baju putih Chika
"Ya ampun.. Ah aku benci ini" Chika ikut meringis menyadarinya
KAMU SEDANG MEMBACA
IN MY DREAM { ChikAra } °END°✔
Fanfiction~ In my dreams you're with me.. We'll be everything I want us to be.. ~ sebuah penggalan lirik yang akan menghiasi kisah seseorang yang jatuh cinta, tapi beda server 🤞 °°° "Iya iya. ABCD" Kata Ara merapikan rambut Chika. Chika mengernyitkan dahi. "...