17 : Rumah Sakit

997 77 10
                                    


Maut layaknya tamu tak diundang, datang secara tiba-tiba dan adanya cukup mengejutkan.

🐣🐣🐣

Bagaimanapun juga Cassy harus menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi antara Aldi dan dirinya tadi kepada sang kakak.

Cassy tidak mau Feisya berpikiran yang aneh-aneh terhadap hubungannya dengan Aldi.

"Kak!"

Feisya yang sibuk menuangkan sop buah ke mangkok itu lantas menoleh ke arah adiknya.

"Kalau kamu mau ngomong soal Aldi, mending jangan deh, Dek. Kakak enggak mau."

Belum juga Cassy mengatakan apa-apa, tetapi nyatanya Feisya sudah bisa menebaknya.

"Kak, tapi ini harus aku jelasin." Cassy tidak mau menyerah.

"Enggak ada yang perlu dijelasin, Dek. Lagian Aldi udah bukan siapa-siapa Kakak." Sesak hatinya kala Feisya harus mengatakan fakta itu.

"Aku tahu, tapi kan kal—"

"Kakak lapar, jangan ganggu!" sela Feisya yang kemudian langsung bergegas menuju kamarnya, di dapur sudah tidak aman lagi, bukannya makan, tapi dia harus rela direcoki oleh Cassy.

Cassy mengalah, dia tidak mau mengganggu kakaknya. Sejak pulang dari panti asuhan, Feisya memilih mengurung diri di kamar dan sekarang sudah hampir mau isya, Feisya baru keluar kamar.

Belum sempat mood nya membaik, Feisya harus rela jika mood nya semakin memburuk karena lihatlah siapa gerangan yang berani tiduran santai di ranjangnya.

"Babas!"

Baskara yang semula santai berbaring di ranjang sang kakak, lantas turun dari ranjang dan menatap sang kakak dengan cengirannya.

"Hehe, maaf ya, Kak." Baskara menggaruk tengkuknya tak gatal.

"Ngapain sih?"

"Tiduran, Kak."

"Kan ada kamar kamu."

"Tapi kamar kakak lebih enak."

"Kamar Cassy aja, dia lebih enak tuh kamarnya."

"Mana mungkin berani aku, yang ada aku disate sama dia."

"Oh, jadi sama Kakak berani?"

"Eh, enggak! Mana berani aku," bantah Baskara.

"Yaudah sana!" usir Feisya, dia hanya ingin makan sop buah juga sosis bakar yang baru saja dia bawa dari dapur dengan tenang.

"Tega banget sama aku, Kak. Aku kan ma—"

"Babas!"

"Iya-iya, tapi sebelum itu aku mau ngasih tahu kok kamar kakak sepi ya? Biasanya banyak foto sama your ex. Kemana tuh ilangnya?"

"Bukan urusan kamu!"

Baskara terkekeh kecil sebelum akhirnya dia keluar dari kamar sang kakak, tapi dia sempat menghentikan langkahnya dan berbisik kalimat yang membuat Feisya tertampar.

"Mau move-on ya, Mbak-nya? Sampai segitunya. Haha, lima tahun sih, tapi sayang jadinya sama yang lain."

***

Baru saja ingin memasukkan obat ke mulutnya, tetapi sayang gerakannya terhenti tatkala suara bel apartemennya berbunyi cukup keras dan beberapa kali.

Terpaksa Aldi harus melewatkan jam minum obatnya demi melihat siapa gerangan yang ingin berkunjung ke apartemennya semalam ini.

Adasya [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang