42 : Lanjut Atau Pergi?

634 45 6
                                    

Pada akhirnya aku memilih untuk buka suara atas apa yang pernah aku sembunyikan dan aku sadar akan konsekuensi terburuknya, yaitu ditinggalkan.

🐣🐣🐣



"Cieee ngambek."

Sudah puluhan kali Aldi menggoda Feisya dengan kalimat itu. Lagipula siapa yang tidak ngambek jika kalian ditinggal pergi calon suami ketika keluarga kalian sudah tiba untuk merencanakan pernikahan. Feisya hanya takut jika Aldi kabur dan dia tidak mau menikah dengannya.

"Maafin aku, Fei. Sumpah deh aku enggak bermaksud apa-apa, kok. Aku cuman bantu abangku biar cakep kayak aku," sambung Aldi yang masih berusaha membujuk kekasihnya ini.

Masih aja narsis. Pacar siapa sih?

"Ayo dong, kan mau nikah, ya? Ciee lima bulan lagi nikah ciee. Nanti kita gendong anak, ya? Ih kayaknya lucu pas kamu ngidam, minta ini itu, sedangkan aku kewalahan terus-terus nanti ak—"

"Bisa diem enggak?" ketus Feisya memotong ucapan Aldi membuat pria itu mengatupkan bibirnya rapat-rapat dan sedikit dimajukan. Sialan wajah Aldi sangat menggemaskan, begitulah yang terlintas dalam benak Feisya.

"Tahu enggak sih kamu tuh, aku udah takut pas kamu enggak ada, aku pikir kamu kabur, kamu enggak mau nikah sama aku. Lagian kenapa enggak bilang sih? Mau bilang lupa? Alasannya telpon ketinggalan di mobil, iya?"

Aldi harus sabar, ini salahnya. "Sayang," ujar Aldi lembut bahkan dia meraih tangan Feisya yang untungnya tidak ditolak si empunya, "mana mungkin aku enggak mau nikah sama kamu sih. Aku cinta sama kamu sejak SMA, sembilan tahun lalu, Fei. Sembilan tahun. Mungkin dalam waktu yang cukup panjang itu banyak orang yang bakalan ngerasa bosen, jenuh atau apalah, tapi aku enggak malahan aku makin sayang sama kamu di setiap detiknya. Oke, kamu boleh anggap aku gombal, tapi aku jujur, aku tulus dari hati ku yang paling dalam."

Feisya lantas memeluk Aldi erat, dia merasa bersalah dan juga terbaru atas apa yang Aldi ucapkan. "Maafin aku, ya, Di. Aku cuman enggak mau kehilangan kamu lagi. Aku marah-marah bawaan aku PMS, aku lagi haid."

Aldi terkekeh. "Oh pacarku ini lagi haid pantes mood swing kayak gini, maafin aku ya yang enggak ngertiin kamu."

Awas aja haid gara-gara lo, gue deg-degan karena dicuekin calon bini.

***

Sa
Mas Algi, aku boleh nanya?

Adam Al-Ghifary
Silahkan.

Sa
Waktu itu aku denger pembicaraan mas sama supir mas, aku lupa namanya. Terus katanya waktu mas istikharah dan mimpi ketemu aku, itu bener?

Adam Al-Ghifary
Iya, memang kenapa?

Sa
Apa bener kalau itu pertanda kita jodoh? Tapi kalau iya, kenapa aku jadinya sama Aldi enggak sama mas?

Adam Al-Ghifary
Feisya dengarkan saya, tapi sebelumnya saya mengingatkan jika saya tidak maksud menggurui. Izinkan saya menjawab ya. Saya pernah datang ke salah satu pengajian dan ada salah satu ustad yang mengatakan bahwa mimpi tidaklah selalu datang dari Allah Subhanahu wa ta'ala. Mimpi tidak bisa dijadikan sebagai jawaban secara mutlak atas Istikharah, karena memang mimpi itu tidak selamanya datangnya dari Allah, karena ternyata gangguan setan juga bisa memasuki alam mimpi seseorang.

Sa
Lalu kalau kita istikharah, jawaban yang paling tepat itu bagaimana, mas?

Adam Al-Ghifary
Jawaban yang paling tepat itu kemantapan hati kita, Feisya. Kita meminta petunjuk karena kita ragu, lalu setelah itu kita melakukan istikharah dan setelahnya kita merasa jika pilihan kita tepat, itulah jawaban yang sesungguhnya.

Adasya [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang