5 : Full Time With Aldi

1.2K 94 4
                                    

Sorry if after this our time is not long anymore, but one thing you should know I love you forever.

🐣🐣🐣

"Sayang? Kamu kok di sini?"

Feisya membelalakkan matanya kala dia melihat sosok Aldi yang kini berdiri di depannya. Bukannya Feisya tidak senang bahkan dia sangat senang, tetapi bukannya Aldi bilang jika dia akan pulang besok. Namun, mengapa hari ini dia sudah menampakkan diri dan sialnya lihatlah betapa tampannya dan betapa gagahnya Aldi saat ini, meskipun sedang memakai pakaian casual.

Aldi tersenyum kemudian merentangkan kedua tangannya. "Kenapa? Enggak suka? Enggak mau meluk?" Aldi balik bertanya.

Feisya menggeleng kemudian berlalu ke dalam dekapan sang kekasih yang sudah dua hari tidak bertemu ini. "Aku kangen banget sama kamu, Yang. Kangen banget."

Aldi terkekeh seraya tangannya dia gunakan untuk mengusap surai sang kekasih. "Aku juga kangen sama kamu, By. Gimana kerjaan kamu?"

"Kamu mah, nanya aku kek bukan kerjaannya." Feisya merenggut kesal seraya mengurai pelukannya.

"Ya Allah salah ya, By? Maaf, maaf. Jadi, kamu gimana? Sehat, kan? Seneng di sana?"

Feisya mengangguk. "Aku sehat, aku juga seneng sama oma, tapi aku lebih seneng sama kamu," ujar Feisya malu-malu. Lihatlah, meskipun sudah berumur dua puluh tiga tahun dan berpacaran selama lima tahun, tetapi tetap saja Feisya masih seperti layaknya remaja pacaran.

"Hm, gimana kalau hari ini kita full time di apartemen aku atau mau jalan ke luar?" .

Feisya mengangguk kepalanya. "Mau banget!" jawabannya antuasias, "tapi di apartemen kamu aja."

"Siap laksanakan, My Baby. Ayo!" Aldi mempersilahkan Feisya untuk masuk ke mobilnya yang sengaja dia buka pintunya khusus demi Feisya, kekasih tercintanya.

Sedangkan di ujung sana, terlihat sosok pria yang tengah dilanda gelisah. Antara maju atau mundur saja. Melihat sosok wanita yang dia suka sangat bahagia bersama kekasihnya.

"Ya Allah, tolong hamba-Mu ini."

Pada akhirnya sosok ini hanya bisa kembali menyerahkan semuanya pada sang Khalik. Ya, Allah adalah tempatnya berpulang dan mengadu akan segala hal yang dia alami di dunia yang fana ini.

***

Apartemen Aldi cukup jauh dari kantor tempat dimana Feisya bekerja yang tak lain adalah kantor milik ayahnya. Itu sebabnya mereka baru sampai saat pukul setengah tujuh malam. Untungnya mereka tadi singgah di masjid untuk melaksanakan salat magrib karena mereka memang selalu mengutamakan kewajibannya sebagai seorang muslim, salah satunya salat.

Feisya yang memang merasa letih karena sejak pulang dari Bogor dia langsung kembali ngantor, meskipun sebelumnya dia singgah lebih dulu ke rumahnya, rumah orang tuanya untuk sekedar beristirahat sejenak.

Aldi yang melihat sang kekasih tiduran di sofa apartemennya itu lantas menghampirinya dan duduk lesehan di bawah sofa yang sedang Feisya tiduri.

"Kamu capek, By? Aku salah dong ya ajak kamu full time hari ini," ucap Aldi dengan nada merasa bersalah dan khawatir.

Feisya menggeleng seraya menangkup kedua sisi wajah kekasihnya. "Aku baik-baik aja, tapi emang sih capek, tapi ada kamu, aku seneng."

Aldi menggenggam tangan Feisya yang semulanya menangkup wajahnya, kemudian mendekatkannya ke bibirnya dan langsung meloloskan satu kecupan di punggung tangan sang kekasih membuat sang empunya tangan mengulas senyumnya dan jangan lupakan pipinya yang kini kian bersemu merah.

Adasya [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang