❝𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐤𝐬𝐚𝐤𝐚𝐧.❞"
Tentang dia yang berbuat akan tetapi enggan bertanggung jawab. Tentang dia yang berjanji untuk sehidup semati tetapi mengkhianati. Tentang dia yang...
WARNING! Part ini terdapat adegan dewasa yang tidak boleh di baca oleh anak di bawah umur!
Klo masih ngeyel, yoo sabilah terobos.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jangan takut gagal, tetapi takutlah jika tidak mencoba." -Ailen Reylando Adelio
Lia berlari meninggalkan rumah itu, dengan nafas yang memburu, seolah alam mendukung, hujan turun dengan sangat deras yang membuat air mata gadis itu tak dapat dilihat oleh orang orang. Lia berlari tanpa menggunakan sendal yang membuat kaki kaki kecilnya tergores pada saat bergesekan dengan aspal.
"Lia itu bukan anak Zean sama Keyra! Kita ga tau asal usulnya, ga menjamin kan kalo dia bukan anak haram?!"
"Lia udah besar! Udah waktunya dia berjuang sendiri! Ga usah urus dia lagi! Kamu juga punya anak sama istri yang harus kamu nafkahi!"
"Sekarang kamu tinggal pilih Yan! Pertahankan anak itu tapi rumah tangga kita hancur, atau lepaskan dia dan rumah tangga kita bakal baik baik aja?!"
Perkataan Lisa yang terus menerus melintasi pikiran Lia sukses membuat gadis itu semakin terisak, entahlah kenapa Tuhan memberikan cobaan hidup seberat ini padanya.
Lia terhenti di sebuah makan yang bertuliskan.
ALZEANDRA NARESWARA Lahir: 27 November 2002 Wafat: 27 November 2020
Kaki jenjang itu terhenti dan berakhir terduduk lemas di sebuah gundukan tanah coklat itu. Lia menangis memeluk batu nisan itu.
"A-ayah Lia udah tau semuanya, Lia udah tau rahasia besar kalian. Kenapa kalian sembunyiin semua ini dari Lia?" Lia meremas dengan kuat gundukan tanah coklat itu dan kembali terisak.
"Lia sebenernya anak siapa yah? Apa bener Lia anak haram? Kenapa Tuhan jahat banget sama Lia."
"Dulu Lia seneng banget punya ayah kayak ayah Sultan. Lia berasa jadi anak teristimewa karena punya ayah hebat kayak ayah Sultan. Tapi setelah tau ini semua, Lia gatau mau sedih atau seneng. Lia seneng karena ada orang yang mau ngadopsi anak haram kayak Lia. Tapi Lia juga sedih karena kalian nyembunyiin rahasia besar selama delapan belas tahun ini." Lia berjalan menuju makan Keyra, yang terletak tepat sekali di sebelah makam Zean.
"B-bunda Lia udah tau semuanya. Lia udah tau kalo Lia anak haram..." bibir gadis itu kian bergetar kala mengingat bagaimana Keyra yang selalu melindunginya dari cacian dan makian apapun.
"Bunda kenapa ga jujur dari awal? Kenapa nyembunyiin semua ini? Lia anak siapa bunda, siapa orang tua Lia?" Lia semakin memeluk erat batu nisan Keyra.
"Bunda tau enggak hari ini Lia menang lomba lagi, niatnya pengen jadiin suprise buat kalian. Tapi malah Lia yang dapet suprise duluan. Tante Lisa jahat banget sama Lia bunda, dia ga sayang Lia sama sekali. Bunda tau enggak? Tiap om Tian ngasih uang ke Lia, itu ga pernah nyampe ke Lia. Pasti di ambil lagi sama Tante Lisa." Lia kembali menangis dalam diam kala mengingat bagaimana kejamnya Lisa padanya.
