♡𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐛𝐨𝐲♡

843 123 2
                                    

"Sebuah keluarga yang awalnya dibangun karena keterpaksaan. Dan berakhir membahagiakan."
_M I A_

Satu bulan kemudian....

Setelah satu bulan lamanya, Ailen tidak mengunjungi keluarganya. Laki laki itu benar benar menutup dirinya. Ailen yang biasanya tidak bisa berpisah dengan sang Mami, tapi kali ini ia harus terpaksa berpisah.

Ailen berencana untuk ke rumahnya hari ini, jujur ia rindu. Rindu hangatnya keluarganya dan kerusuhan kerusuhan yang diciptakan.

Ailen sudah siap untuk pulang, ia sudah siap untuk menerima semua konsekuensinya, seperti di tolak masuk nantinya.

-----

Ailen turun dari motor ninjanya, berjalan masuk ia jadi takut sendiri. Dilihatnya rumah itu yang sudah sunyi, gimana ga sunyi udah malam juga.

Ailen masuk, rindu sekali ia dengan tempat ini, tempat dimana ia dibesarkan dan diajarkan hidup dengan berfoya-foya.

Ailen berjalan menuju kamar Mia, orang pertama yang Ailen sangat rindukan. Masuk secara perlahan, dilihatnya Mia yang sedang berdiri termenung di depan jendela.

Ailen berniat mengejutkan, berjalan dengan mengendap endap, dan berakhir memeluk Mia dari belakang.

"Mami," ujar Ailen pelan dan meletakkan kepalanya di celuk leher Mia. Mia berbalik, dilihatnya Ailen yang tampak sangat tampan.

Mia menangkup wajah Ailen masih tak percaya jika anaknya pulang. "Ini beneran Abang? Ini Abang kan?" tanya Mia tidak percaya.

"Iya ini Abang." Mia menangis haru dan kembali memeluk dengan erat Ailen, Ailen membalasnya. Ia sungguh rindu di peluk hangat oleh Mia.

"Abang kenapa ga pulang pulang? Ga kangen mami? Mami kangen banget." Mia menangis sesegukan yang membuat Ailen tidak tega, ia benar benar tidak tega melihat Mia sekarang.

"Abang ga berani Mi, kangen banget, makanya kesini." Mia mencium lama kening Ailen, dan tersenyum haru, masih tidak percaya.

"Jangan pergi lagi, mami ga bisa jauh dari kalian." Ailen mengangguk, untuk hari ini ia bisa menuruti keinginan Mia, tapi tidak tau besok.

Ailen menoleh kala melihat Adelio datang masuk kamar, Ailen merentangkan tangannya bersiap untuk memeluk sang ayah, tapi Adelio hanya diam.

Mia memberikan instruksi agar Adelio menerima Ailen. Ailen langsung berlari kepelukan Adelio kala melihat laki laki itu tersenyum. Ailen memeluk erat tubuh sang ayah. "Dad, kangen," ujarnya manja.

"Kangen Daddy nya, apa uangnya?" tanya Adelio yang membuat Ailen tertawa. "Dua duanya."

Adelio melepaskan pelukannya dan menarik hidung Ailen, bahkan sekarang ia seperti melihat Ailen kecil yang sedang manja padanya.

"Kenapa ga pulang?" tanya Adelio.

"Ga berani sama Daddy." Adelio tersenyum hangat, menepuk nepuk bahu Ailen. "Daddy hargai keputusan kamu."

Ailen melotot tak percaya ia benar benar tidak percaya bahwa hari ini ayahnya akan merestui hubungannya. "Dad serius?"

"Daddy serius, kapan kapan ajak Lia kesini. Dan kita bakal urus pernikahan kalian." Ailen tersenyum dan kembali memeluk Ailen.

AIIQELLA||TAMAT||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang