♡𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐛𝐨𝐲♡

1.9K 151 64
                                    

"Aku mencintaimu, sungguh."
_A I L E N_

Hari ini adalah hari yang paling bersejarah bagi Lia dan teman temannya, karena hari ini adalah hari kelulusan mereka. Mereka akan merayakan kelulusan secara kecil kecilan namun terkesan megah di sekolah.

Lia sudah siap dengan dress abu abu polos yang ia kenakan, karena kurus, perutnya tidak terlalu kelihatan. Walaupun sudah berbentuk.

Begitu juga dengan Ailen, laki laki itu tampak gagah dengan setelan formal yang ia kenakan. Ailen tersenyum kala melihat Lia yang menghampirinya.

"Cantik banget."

"Burik banget," balas Lia bercanda, Ailen tertawa begitu saja.

"Udah siap?" tanyanya yang di balas anggukan oleh Lia.

"Udah." Ailen memeluk pinggang Lia dengan posesif, mengiringnya menuju mobil. Keduanya memang berangkat bersama.

Di perjalanan keduanya saling diam, Lia yang sibuk dengan lagu yang ia nyanyikan, Ailen yang memang sengaja fokus ke jalanan.

Tak lama, mereka sampai di parkiran, sudah banyak sekali jejeran motor dan mobil mewah yang terparkir. Suasananya sangat rami sekarang, Ailen tersenyum tak menyangka, bahwa hari ini ia akan lulus begitu saja. Dan tidak lama lagi acara pernikahannya dengan Lia akan segera dilangsungkan.

Ailen turun lebih dulu, ia membukakan pintu untuk Lia. Lia turun dengan anggun, Ailen menggenggam tangannya.

"Kamu duluan aja, aku masih ada urusan sama anak anak," ujar Ailen yang diangguki oleh Lia.

"Jangan jauh jauh, duduk di sana aja, nanti aku samperin." Lia mengangguk paham, pada saat Lia ia pergi Ailen menarik pinggangnya, dan mencium bibir Lia dengan sayang.

Lia menepuk nepuk bahu Ailen karena kehabisan nafas. "Ngelap bibir doang, pake lipstiknya jangan ketebelan."

Lia tersenyum malu, ia sengaja mengenakan warna lipstik yang lebih terang dari biasanya. Untuk menggoda Ailen lebih tepatnya, eh malah kena komplen.

"Aku duluan," ujar Lia lalu berlari kecil menuju tempat duduk di pinggir lapangan.

____

"Kak," panggil seorang siswi kelas sepuluh, Lia menoleh dan mengerutkan keningnya. Ini siapa lagi coba?

"Iya, kenapa?" tanya Lia.

"A-anu di panggil kak Ailen, katanya suruh ke taman belakang." Lia terdiam sejenak, bukannya tadi Ailen yang tidak menyuruhnya untuk pergi kemana mana. Kok ini malah nyuruh ke taman belakang.

"Eh iya, makasih." Gadis itu mengangguk dan melenggang pergi begitu saja.

Lia berjalan menuju taman belakang sekolah seperti kata adik kelasnya tadi. Ia sudah celingak-celinguk mencari Ailen, akan tetapi tak kunjung juga bertemu.

Seseorang di balik pohon, sudah bersiap siap dengan pistol yang dibawanya, tinggal menembaknya lagi. Saat dirasa sudah tepat sasaran, ia mulai melancarkan aksinya.

Ailen yang melihat seseorang dari kejauhan yang ingin menembaki Lia pun langsung berlari menuju gadis itu.

"LIA, AWAS!" pekik Ailen yang berusaha berlari sekencang mungkin agar bisa menolong Lia.

"Dorr!" suara tembakan itu menggelegar.

Ailen langsung memeluk Lia dengan erat. Membiarkan dirinya yang tertembak, Lia terkejut karena Ailen menolongnya, Ailen memegangi perutnya yang tertembus peluru itu, darah segar sudah mengalir di mana mana.

AIIQELLA||TAMAT||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang