Sebelumnya udah tau belum arti AIIQELLA enggak? Oh ya, AIIQELLA itu bukan 'Aku Qella yah' tapi 'Ailen Ailan Qella'
Jadi karena satu judul memuat tiga orang, alhasil ceritanya tentang keseharian mereka bertiga. Dan ada peran tokoh tokoh pembantu sedikit.
"Hidup itu keras, jika ingin sukses yah harus bekerja keras."
_A J I S_
"Anak Daddy kenapa sih! Kok murung gitu? Belum dikasih jatah yah sama cewenya?" ucapan frontal Adelio membuat Ailen dan Ailan menoleh secara bersamaan, tapi tidak dengan Nauval ia hanya tertawa. Punya keluarga kok gini gini amat.
"Apaansih dad!" ujar Ailen yang memancing tawa Adelio, Adelio mendekat dan merangkul Ailen.
"Aduh ini lagi, produk tiga hari tiga malem Daddy kenapa, kok sedih gitu? Mau susu enggak?" Nauval yang otaknya emang udah ga polos lagi, langsung mendekat dan menaik turunkan alisnya, tak lupa tersenyum mesum.
"Susu saha Pi? Alami ga nih?" tanyanya yang membuat Adelio menoyor keningnya begitu saja.
"He apaan dah lo! Pasti otak lo udah kemana mana kan?" Nauval hanya cekikikan tidak jelas.Adelio memegang kepala Nauval tak lupa mengucapkan jampi jampi agar iblis di pikiran Nauval segera pergi, tapi Nauval yah Nauval ngeyel. "Keluarlah kau wahai Jin mesum pengisi pikiran anakku! Keluarlah kau! Kasihanilah Nauval yang sudah lama menduda!" Ailan yang sedari tadi terdiam pun, kini tertawa ngakak kala melihat ekspresi tertekan Nauval.
Mana enggak tertekan? Adelio menarik narik rambut Nauval tak lupa memutar kepalanya, berharap Jin itu bisa keluar. "Ini mau ngeluarin Jin! Apa isi kepala Nauval si Pi!"
Adelio tertawa dan menepuk nepuk kepala Nauval. "Dua duanya hehe."
"Dasar papinjing!" ucap Nauval keceplosan. Nauval meringis kala Adelio menatapnya penuh emosi. Siap siap mengambil ancang ancang untuk mengeluarkan Nauval dari kantor. "Aduh Pi, maaf, janji ga ngulangin lagi."
Adelio menatap Nauval sejenak, sebelum bersiap siap untuk membuat janji. "Kalo ngulangin lagi apa?"
"Yah janji lagi." Adelio tersenyum bak seorang Joker lalu pindah duduk di sebelah istrinya. Mia hanya diam tidak menghiraukan Adelio yang mengdusel dusel di lengannya. "Kenapa lo?" tanya Mia tidak santai.
"Mau itu," ujar Adelio manja, Mia tak habis pikir, punya suami kok gini gini amat.
"Ga liat anak lo ada tiga tu! Ga malu lo?" tanya Mia lebih tepatnya ingin mengamuk, Adelio meringis kala Mia mencubit lengannya.
"Teruntuk kalian bertiga, kalo nyari bini jangan bentukan mami yah nak, nanti kena mental mulu, nangis di pojokan kalian." Ketiga laki laki dengan marga Adelio itu tertawa kala melihat ayahnya ternistakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIIQELLA||TAMAT||
Lãng mạn❝𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐤𝐬𝐚𝐤𝐚𝐧.❞" Tentang dia yang berbuat akan tetapi enggan bertanggung jawab. Tentang dia yang berjanji untuk sehidup semati tetapi mengkhianati. Tentang dia yang...