Ga update berasa ada hutang sama kalian😳
"Jika kamu tengah lelah, istirahatlah sejenak, tapi jangan sampai ada niatan untuk menyerah. Ingatlah kesuksesan adalah milik mereka yang tidak pernah menyerah."
-Alia Ania Baraqella-Hari ini adalah hari pertandingan futsal antar SMA, kebetulan SMA Adijaya menjadi tuan rumah, riuh suara siswa siswa yang sedang menonton para peserta yang sedang berlomba lomba untuk menjunjung tinggi nama baik sekolah masing masing.
Dua kubu saling membangga banggakan team futsal sekolah mereka, Ailen dan yang lainnya sedang sibuk menyiapkan diri untuk lomba, kebetulan mereka akan bertanding setelah kedua team ini usai. Ailen sedang merapikan kuncir rambutnya yang tadi sempat acak acakan. Tak lupa mengacak acak rambutnya agar kesan cool boy nya semakin terlihat. Sedangkan Ailan, ia sibuk merapikan bandananya. Karena ia kapten team, jadi ia tidak menguncir rambut.
Ajis sudah ketar ketir tidak karuan takut kalah, mental tahu memang. "Len coba pegang tangan gua," ujar Ajis pada Ailen yang dilaksanakan oleh lelaki itu. Ailen memegang tangannya, memang benar, Ajis sudah keringan dingin.
Ailen menepuk nepuk pundak laki laki itu. "Ga usah terlalu takut, anggep aja kita lagi latihan kayak biasa, bukan tanding."
"Tapi gua takut kalah Len," cicitnya pelan.
Ailen terkekeh dan merapikan bajunya. "Ga usah lebay deh Jis, kayak baru sekali tanding aja. Usaha aja dulu, kalah menang belakangan."
Ajis mengangguk, Giran? Ia mah anteng anteng doang, duduk di rerumputan sambil memakan Mie Ayam yang ia dapatkan hasil majak dari kelas sebelah tadi. Giran lebih terlihat seperti gembel sekarang, tak perduli omongan orang yang penting makan.
"Giran! Lo keluar aja! Beban tau enggak!" kesal Ailan sedari tadi berusaha menyusun strategi.
Giran menoleh dan cekikikan, dan berakhir bersendawa. Ia membuang asal bungkus mie ayamnya, dan meminum air terlebih dahulu. "Santai kali lan."
"Lo daritadi gua diemin doang, tadi alesannya mau tidur bentar kecapean, terus mau ngumpulin remedial, sekarang udah makan lagi!" Giran cengar cengir tidak karuan, lalu merapikan kuncir rambutnya.
Karena dirasa tidak puas dengan hasilnya, Giran berjalan menuju gerombolan adik kelas yang sedang menonton. Dilihatnya seorang gadis yang terlihat sangat lugu dengan kacamata bulat yang ia gunakan. Giran tersenyum lantas menghampirinya.
"Dek," panggil Giran pelan, gadis itu terdiam menatapnya. "A-aku?" tanyanya, Giran mengangguk dan tersenyum.
"Iya lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
AIIQELLA||TAMAT||
Romance❝𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐤𝐬𝐚𝐤𝐚𝐧.❞" Tentang dia yang berbuat akan tetapi enggan bertanggung jawab. Tentang dia yang berjanji untuk sehidup semati tetapi mengkhianati. Tentang dia yang...