♡𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐛𝐨𝐲♡

708 107 4
                                    

"Kalo lo ga mau gue pacarin, yaudah sini gue nikahin."
_A I L A N

"Yang, jangan kemana mana. Kalo ada yang ngetuk ga usah buka. Siapa pun itu, aku bawa kunci satu." Ailen berbicara panjang lebar, Lia yang tengah berbaring di kasur hanya bisa mengangguk patuh.

"Iya, mau kemana lo?" tanya Lia, sambil memainkan handphonenya.

"Mau pulang bentar, mami nelpon terus. " Lia mengangguk paham, dan berusaha untuk duduk. Lia mengambil tangan Ailen, lalu mencium punggung tangannya.

Ailen tersenyum dibuatnya, biasanya di suruh atau enggak di sogok dulu baru mau nyium tangan.

"Hati hati Aii, jangan ampe mati." Ailen terkekeh dan mengelus surau panjang itu dengan sayang.

"Iya yang."

____

Ailen memasuki kediamannya, tak lupa membawa buah buahan kesukaan Mia biar sampe rumah ga kena amuk, karena ga pulang pulang.

"Spada sis!"

Ailen masuk, setibanya di ruang tamu. Ia dapat melihat keluarganya yang sedang berkumpul, tumben kok pada diem. Biasanya ribut.

"Dad, jadi abang--"

"Duduk kamu!" Adelio langsung memotong ucapan Ailen, Ailen jadi panas dingin sendiri. Ia yakin bahwa nanti akan terjadi apa apa.

"Bi," panggil Mia pada Bi Ayu, sekalu asisten rumah tangga. "Ajak Kay main di luar dulu."

"Iya nyonya." Bi Ayu membawa Kay keluar rumah, Kay anteng anteng aja karena udah disuguhin iPhone sama Nauval.

"Selesaikan Ailen!" bentak Adelio yang membuat Ailen kian menunduk.

"Ailen jawab!"

"I-iya dad," ujarnya pelan.

"Kenapa harus Lia len?! Kenapa harus dia?!" emosi Adelio kian tidak terkontrol karena berita itu sudah menyebar secara luas.

"J-jadi? Cewe kemaren Lia?" Mia juga ikutan syok, pasalnya ia tidak mengetahui sebuah drama yang di susun Ailen.

"Terus kamu pikir dengan cara namen saham gitu, kalian bisa bersatu?! Bisa Len?!" teriak Adelio menggelar karena takut nasib Ailen berakhir sama seperti Nauval.

"B-bisa dad," jawab Ailen cepat, Adelio benar benar tidak mengerti jalan pikiran anaknya satu ini.

"Bisa kata kamu? Bisa! Bisa darimananya nak! Saingan kamu sekarang penciptanya! Bukan lagi ciptaannya!" Ailan dan Nauval hanya diam, mereka tidak berani membantu Ailen, bisa bisa mereka juga ikutan kena amuk.

"Apa Daddy pernah ngelarang kalian buat pacaran? Enggak kan! Kamu liat Nauval pacaran dari jaman SD, apa papi pernah ngelarang?! Enggak Len! Tapi papi cuma minta tolong satu hal sama kalian, jangan cari yang beda keyakinan!" Mia menenangkan Adelio, bagaimana pun sekarang tidak sepenuhnya salah Ailen, ada juga salah Lia. Keduanya sama sama cinta bukan?

"T-tapi Ailen cinta Lia Pi." Adelio tertawa, ia mendekati Ailen, menepuk nepuk bahunya.

"Kamu pikir semua ini bisa selesai sama cinta? Kamu tau Len, yang satu keyakinan aja susah buat bersatu. Apalagi kalian!"

AIIQELLA||TAMAT||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang