♡𝐁𝐞𝐬𝐭 𝐛𝐨𝐲♡

840 150 16
                                    

Hayoo bucinnya AIIQELLA askot mana aja?

"Lo terlalu istimewa untuk hancur karena cinta."
_AIIQELLA_

"Gen! Balikin bandana gua!" pekik Jesma karena sedari tadi Gendra terus saja memainkan bandananya.

"Pinjem bentar yang," ujar Gendra lalu memainkan bandana Jesma.

"Punya lu kan ada! Gua mau make tau enggak!"

"Enggak," balas Gendra cepat.

Mereka sedang berada di pinggir lapangan untuk menunggu giliran tanding, kebetulan setelah ini adalah giliran team Alfin.

Alfin dan team-nya begitu juga dengan Lia dan team-nya sedang bersiap siap. Sedikit dijelaskan kedua team basket putra dan putri itu memang sudah bersahabat sejak kelas 10. Jauh sebelum mengenal Ailen and the geng.

"Vi! Lu ga usah keganjenan yah sama si Giran Giran itu!" terang Malvin karena ia sering mendengarkan kabar bahwa pacarnya ini, sering bergabung dengan team Ailen, yang bisa dibilang rival mereka.

Viora menoleh lalu menarik bandana Malvin, jika team futsal sering menguncir rambutnya pada saat tanding. Maka team basket sering menggunakan bandana yang diikatkan di kepala. "Keganjenan pala lo! Elu tuh yang kemarin gua liat lagi mojok sama si Ayu!"

Sedikit dijelaskan, Malvin memang terkenal dengan julukan play boy kelas kakap. Hubungan mereka katanya hanya sekedar gabut saja, tapi jika salah satu diantara mereka jalan dengan lawan jenis, keduanya akan bertengkar. Membagongkan memang.

"Itu bukan mojok, cuma duduk berdua doang!" Viora tertawa, Malvin memang egois.

"Yah sama ajalah! Kegatelan."

"Ga usah bahas bahas masalah mojok yah! Kemarin gua ngeliat lu jalan sama si keran keran itu!" Malvin tidak mengingat dengan betul nama Giran.

Viora tersenyum miris. "Apa bedanya sama lo Vin? Lo pikir gua ga tau kalo tiap malem lo bawa cewe ke apart? Tiap hari ganti ganti cewe kan lo! Gua tau hubungan kita cuma sebatas formalitas, tapi seenggaknya ngertiin perasaan gua Vin, gua cuma manusia biasa yang punya titik lelahnya." Setelah mengatakan itu Viora pergi ke toilet untuk menenangkan dirinya sejenak.

Lia yang melihat itupun mengurutkan keningnya, perasaan tadi baik baik saja, kok sekarang jadi gini. "Mal, Vior kenapa?" tanya Lia.

Malvin tersenyum singkat. "Gatau, mungkin lagi dateng bulan." Mereka memang tidak tahu bahwa status hubungan keduanya hanya formalitas semata.

"Kalian nanti kalo tanding ga usah gegabah, pelan tapi pasti," ujar Alfin pada team-nya dan Lia.

"Apalagi lo Jak, jangan gegabah udah sering banget gua liat lo main kasar." Aizah menatap Alfin tak suka, ia tidak akan main kasar kalo mereka tidak duluan.

"Mereka duluan yang kasarin gua!"

"Pelan pelan aja, biarin mereka masukin duluan, kita liat strategi mereka gimana. Kalo udah waktunya pas, kita nyerang," terang Alfin lagi yang dibalas anggukan kepala oleh mereka.

"Masuk apa tu man?" tanya Reyki sambil tertawa, dasar mesum.

"Otak lo yah!" ujar Jesma lalu menjitak kepala Reyki.

"KDRT kamu yang." Jesma mencibir dan menjauh dari Reyki yang sudah ingin menggodanya. Jesma duduk di antara Lia dan Alfin, kebetulan Alfin sedang bersandar di pundak Lia.

Alfin mengumpat karena Jesma datang tiba tiba. "Shit!"

"Je! Sana, gua masih mau nyender!" Alfin mendorong Jesma agar tidak duduk diantara mereka.

AIIQELLA||TAMAT||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang