Gilakkk, udah 2 hari ga nulis di lapak ini berasa udh ga nulis setahun. Se-rindu ini sama cerita ini. Fix kalo ini cerita end aku sendiri yang bakal gamon.
Yang masih nunggu notif aku ad?
"Dicintai. Katanya mudah diucapkan, tapi sulit didapatkan."
"Lan." Lia mengguncang guncangkan lengan Ailan karena laki laki itu hanya sibuk memainkan handphonenya.
Ailan menoleh dan mengangkat sebelah alisnya tanda bertanya. 'Apa?'
"L-liat Ailen enggak?" tanya Lia pelan.
Dapat Lia lihat dari perubahan raut wajah laki laki itu yang semula ceria jadi malas tak bergairah. "Enggak tau, mati kali. Udah ga pulang dua hari."
Lia sangat yakin bahwa keduanya tengah berselisih paham, apalagi biasanya Ailan dan Ailen itu bak kompor dan gas yang tak terpisahkan.
"Em, makasih yah." Lia beranjak dari duduknya dan berniat mencari Ailen.
"Eh Qell, mau kemana?" tanya Ailan bingung, Lia tampak terdiam. Tak mungkin kan ia menjelaskan bahwa ia akan mencari Ailen.
"Toilet bentar."
"Jangan lama lama, entar pak tuyul dateng." Lia terkekeh pelan, Ailan memang pandai memberi julukan pada setiap guru guru yang ada.
__✨🌠
"Ailen!" panggil Lia kala melihat laki laki jangkung yang sedang berjalan menuju ruang OSIS itu.
Ailen mendengarkan ucapan Lia, tapi ia memilih bungkam dan terus menjauh. Lia kesal, ini Ailen ga punya otak apa gimana. Katanya si pinter.
"AILEN!" Lia berteriak, jujur ia sangat kesal dan benci melihat Ailen hari ini. Hormon ibu hamil kali yah.
Karena tak kunjung berhenti, Lia berlari saja, Lia meringis kala keningnya bertabrakan dengan dada bidang Ailen. "Sakit ih!" kesal Lia sambil mengelus elus keningnya.
"Ck! Bodoh!" Ailen meniup niup kening Lia yang katanya sakit itu. Lia melotot dan langsung menatap sengit Ailen, tapi laki laki itu hanya menatapnya datar yang membuat Lia semakin geram.
"Kenapa, hm?" Tolong jangan pake hm, ini Lia salting mau melayang. Karena berdemage.
"Gue mau bicara," ujar Lia dingin.
"Ga bisa, gue sibuk," ujar Ailen tak kalah dingin juga yang membuat Lia ingin menyentil ginjalnya.
"Tapi ini penting!"
KAMU SEDANG MEMBACA
AIIQELLA||TAMAT||
Romantizm❝𝐊𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤𝐦𝐮𝐧𝐠𝐤𝐢𝐧𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐤𝐬𝐚𝐤𝐚𝐧.❞" Tentang dia yang berbuat akan tetapi enggan bertanggung jawab. Tentang dia yang berjanji untuk sehidup semati tetapi mengkhianati. Tentang dia yang...