Crangky pt.2

35 8 1
                                    

"Bu-bunda." Minho terus saja mengigau, demamnya juga semakin tinggi.

"Ayah, telpon Young-Jae suruh dia periksa Minho. Ah, sekalian hubungi A-Yeong." Kata Areum.

"Iya." Kata Won-Shik.

Setelah itu...

"Kecapekan aja ini, Bu. Sama katanya habis kehujanan juga kan?" Kata Young-Jae.
"Beneran itu aja? Udah 2 hari dia demam ga turun-turun loh." Kata Areum.

"Mungkin dosis obat demam yang ibu kasih kurang ke Minho." Kata Young-Jae.
"Ibu!" Kata A-Yeong.

"Katanya Ino demam tinggi ya?!" Kata A-Yeong.
"Iya, daritadi putramu manggil-manggil kamu terus." Kata Areum.

"Sayang, badan kamu panas banget." Kata A-Yeong.
"Bu-bunda?" Panggil Minho.

"Iya, bunda disini." Kata A-Yeong.
"I-ino minta maaf, Ino salah. Ino egois sama bunda, Ini ga seharusnya marah sama bunda." Kata Minho.

"Gapapa sayang, bunda juga salah. Habis ini bunda usahain buat selalu ada buat Ino." Kata A-Yeong.
"Huwee, Ino yang salah bunda! Ino yang salah." Kata Minho sambil menangis.

"Cup, cup sayang. Udah ga boleh nangis ya?" Kata A-Yeong.
"Ino habis ini mau pulang sama bunda kan?" Kata A-Yeong.

Minho ingin mengangguk tapi, melihat wajah kakeknya sebenarnya tidak rela dirinya pergi.

"Mau tapi, kakek sama nenek ikut ya?" Kata Minho.
"Iya, yang penting Ino pulang ke rumah ya." Kata A-Yeong.
"Iya." Kata Minho.

Mendadak Minho merasakan perutnya sakit sekali, sejak pagi dia belum makan apa-apa tapi, biasanya tidak sesakit ini.

"Sayang? Kenapa?" Tanya A-Yeong.
"Bu-bunda sakit." Kata Minho sambil memegangi perutnya.

"Mana sayang? Mana yang sakit?" Tanya A-Yeong.
"Perut Ino sakit banget, bunda." Kata Minho.

"Young-Jae, ini Ino kenapa?" Tanya A-Yeong.
"Sebentar, aku periksa dulu." Kata Young-Jae.

"Bagian sebelah mana yang sakit?" Tanya Young-Jae.
"Si-sini." Kata Minho.

"Bawa ke rumah sakit aja, kak." Kata Young-Jae.
"Emangnya Ino kenapa?" Tanya A-Yeong.

"Aku masih belum tau, makanya dibawa ke rumah sakit saja. Biar Ae-Ri yang periksa." Kata Young-Jae.

"Yaudah, sini ayo bunda gendong ya." Kata A-Yeong sambil mengangkat tubuh Minho.

Di mobil...

"Bunda sakit." Kata Minho.
"Sabar ya, bentar lagi Ino diperiksa dokter." Kata A-Yeong.

"Ya ampun, sampe keringet dingin gini." Kata Areum sambil mengusap kening Minho yang penuh keringat dingin.

"Hiks, bunda sakit." Ucap Minho.
"Iya, sabar ya. Ino jangan nangis dong." Kata A-Yeong.

Di rumah sakit...

"Bunda huwaa!" Minho menangis karena sakit diperutnya sangat mengganggunya.

"Sabar, sayang sabar ya. Ini Ino mau diperiksa sama tante Ae-Ri." Kata A-Yeong.

"Ae-Ri!" Panggil A-Yeong.
"Kak!" Kata Ae-Ri.

"Ya ampun, Ino keponakanku kok bisa begini sih kamu?" Tanya Ae-Ri.
"Suster, tolong bangsal anak-anak ya." Kata Ae-Ri.

"Ini dokter." Kata suster dan beberapa suster lainnya dan mantri (perawat laki-laki) yang mendorong bangsal khusu anak-anak itu.

"Baringkan Ino disini, kak." Kata Ae-Ri.
"Baiklah." Kata A-Yeong.

How? Trust Me Now?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang