Crangky

37 8 1
                                        

"Bunda pagii!" Kata Minho.
"Eh? Udah bangun?" Kata A-Yeong sambil mengusap kepala Minho.

"Bunda jadi anterin aku tes masuk sekolah menengah kan?" Kata Minho.
"Iya dong, apa sih yang engga buat anak bunda yang ganteng ini." Kata A-Yeong.

"Bunda titipan Ino kemarin mana?" Tanya Minho.
"Ada dikamar Ino, bunda taruh dimeja semalem." Kata A-Yeong.

"Ae Cha ahjumma mana? Dari kemarin Ino ga liat." Kata Minho.
"Ahjumma lagi ambil cuti 1 minggu, anaknya sakit sayang." Kata A-Yeong.

"Bunda, ajak paman Daechan kesini dong. Bunda kan nanti kerja sampe malem, biar paman Daechan yang temenin aku." Kata Minho.
"Ga bisa sayang, paman Daechan sedang sibuk." Kata A-Yeong.

"Gimana kalo paman Young-Jae sama bibi Ae-Ri?" Tanya Minho.
"Sama ga bisa sayang, bibi Ae-Ri kan sedang mengandung." Kata A-Yeong.

"Lalu Ino sama siapa?" Kata Minho.
"Kan ada kak Chan sama Changbin." Kata A-Yeong.

"Engga, kak Chan liburan sama keluarganya buat ngerayain kelulusan kak Chan, Changbin juga." Kata Minho.
"Ino ikut ke kantor bunda aja boleh ga?" Tanya Minho.

"Ga bisa dong, kan bunda sibuk. Ga ada yang jagain Ino." Kata A-Yeong.
"Yahh, terus Ino sama siapa? Masa sendiri lagi?" Kata Minho.

A-Yeong menoleh ke arah putranya itu, dia sering sekali ditinggal olehnya. Sekarang dia sedang liburan dan tetap sendirian.

"Maafin bunda ya? Ino sendiri lagi gapapa kan?" Kata A-Yeong.
"Ga mau, bosen bunda." Kata Minho.

"Sekali ini aja ya? Habis ini bunda bakalan luangin banyak waktu buat Ino." Kata A-Yeong.
"Bunda selalu bilang gitu dari Ino umur 10 tahun tapi, sampe Ino 13 tahun juga bunda masih sibuk kerja." Kata Minho.

"Hei, bunda kerja kan buat Ino." Kata A-Yeong.
"Tapi, nunggu itu ga enak bunda. Bunda ga tau rasanya, Ino selalu iri sama kak Chan karena tante Jessica selalu ada waktu buat kak Chan meskipun om Jack kerja. Tapi, sekali-kali om Jack pasti ambil cuti buat liburan sekeluarga, Ino iri bunda, Ino juga mau kaya gitu." Kata Minho.

"Changbin juga, tante Chung-Hee selalu ada disamping Changbin sama Kak Minghao. Tante Chung-Hee juga kerja kaya bunda tapi, seenggaknya masih ada waktu buat Changbin sama kak Minghao. Ino emang ga bisa banyak minta tapi, masa buat keinginan sekecil ini bunda ga bisa?" Kata Minho.

"Gini deh, minggu depan bunda ajak Ino jalan-jalan gimana?" Kata A-Yeong.
"Ga mau, pasti kaya janji-janji bunda biasanya." Kata Minho sambil melenggang pergi ke kamarnya.

Perasaannya tercampur aduk, dia sedih karena tidak mendapat banyak perhatian dari ibunya tapi, disatu sisi dia juga tidak mungkin banyak meminta.

"Sayang!" Kata A-Yeong.
"Huft, sebanyak apa sih aku ingkarin janji sama Ino sampe Ino bisa marah kaya gini?" Kata A-Yeong.

Siangnya...

"Sayang? Makan siang dulu yuk, Ino tadi pagi belum sarapan loh, nanti perutnya sakit." Kata A-Yeong sambil mengetuk pintu kamar Minho.

Biasanya memang putranya itu marah tapi, tidak separah ini. Biasanya dia hanya perlu waktu sendiri dalam waktu beberapa jam, tidak seperti ini.

"Ga mau, bunda aja yang makan. Ino ga nafsu." Jawab Minho.
"Tapi, dari pagi kamu belum makan. Nanti sakit gimana?" Kata A-Yeong.

"Ga mau! Aku sakit sampe sekarat pun bunda bakalan ga pernah selalu disamping aku kan?" Ucap Minho.
"Sayang kok ngomongnya gitu sih?" Kata A-Yeong.

Tidak ada balasan dari dalam, memang sebaiknya dia harus memberi waktu kepada putranya untuk menyendiri.

"Tapi, nunggu itu ga enak bunda. Bunda ga tau rasanya, Ino selalu iri sama kak Chan karena tante Jessica selalu ada waktu buat kak Chan meskipun om Jack kerja. Tapi, sekali-kali om Jack pasti ambil cuti buat liburan sekeluarga, Ino iri bunda, Ino juga mau kaya gitu."

How? Trust Me Now?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang