Who's He?

32 6 0
                                        

Drap!
Drap!

"Hei jangan lari!" Kata dua orag preman yang mengejar seorang remaja laki-laki yang juga berlari sangat kencang.

Bruk!

"Akh!" Remaja laki-laki itu tersandung batu dan akhirnya terjatuh.

"Haha, kena kau." Kata dua orang preman itu.
"Berikan uangmu!" Kata mereka berdua memaksa.

"Tidak mau!" Balasnya tidak mau kalah.
"Berani melawan ya!" Kata mereka berdua.

Duk!

"Akh!" Ucap seorang preman saat merasakan kepalanya dipukul dengan batu.

"Siapa kau?!" Tanya preman itu.
"Siapapun aku, itu bukan urusanmu!" Jawab Minho.

"Anak kecil tapi, gayanya sok sekali." Kata salah satu preman.
"Nak! Pergilah! Ini urusan orang dewasa, bukan bocah seperti kau!" Ucap salah satu preman lainnya.

"Jangan ganggu dia atau aku panggil polisi!" Ancam Minho.
"Hahaha lihat dia mengancam! Memang harus diberi pelajaran." Kata preman itu sambil mengambil ancang-ancang untuk memukul Minho.

Saat tangan preman itu hampir mengenai Minho. Tiba-tiba saja salah satu dari mereka berteriak.

"Rasakan ini!" Kata Emily sambil melempar batu ke arah preman itu.

"Siapa yang berani melempar batu hah?!" Kata preman itu marah.

Emily melanjutkan aksinya, memukul tubuh, menarik baju, bahkan menjambak rambut preman itu.

"Ha-hantu!" Kata preman-preman itu sambil berlari terbirit-birit.

"Kak Minho baik-baik saja kan?" Tanya Emily.
"Aku baik, terima kasih, Emily." Kata Minho.

"Kau baik-baik saja?" Kata Minho yang berjongkok dan menjulurkan tangannya ke arah remaja laki-laki itu.

Plak!

Remaja laki-laki itu justru menepis keras tangan Minho kemudian, berlari menjauhi Minho.

"Ah tunggu!" Kata Minho.
"Yah sudah pergi." Kata Minho.

"Sombong banget sih, sudah ditolong juga. Tau gitu ga Emily tolongin." Kata Emily. 
"Emily ga boleh gitu." Kata Minho.

"Tapi, aku kayanya pernah liat anak itu deh. Dimana ya?" Kata Minho.

Besoknya...

"Jisung!" Kata Felix yang kebetulan bertemu Jisung saat akan ke kelasnya.
"Pagi Felix!" Kata Jisung.

Minho juga turun dari mobilnya setelahnya mobil yang dibawa oleh supirnya melesat jauh dari sana.

Minho memasuki gerbang sekolah dan seperti biasa semua mata pasti akan mengarah padanya tapi, dia sudah terbiasa dengan itu.

Bruk!

"Akh!" Minho terjatuh bersamaan dengan remaja laki-laki yang juga terjatuh karena bertabrakan dengannya.

"Kakak!" Kata Felix yang melihat kakaknya terjatuh.
"Ah, kakak gapapa." Kata Minho yang membersihkan seragamnya.

Minho melihat sebuah kalung yang jatuh dan sepertinya milih anak tadi tapi, saat dia berbalik dia tidak menemukan anak itu disana.

Minho akhirnya membawanya, memasukkannya ke dalam kantong celananya dan masuk ke kelas sambil mengingat-ingat siapa anak tadi.

Drap!
Drap!

How? Trust Me Now?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang