Inauguration

32 4 0
                                        

"Eunghh."

"Selamat pagi!"

"Uwahh!" Minho terkejut saat seorang arwah gadis kecil duduk diatas tubuhnya.

"Apa yang kau lakukan dikamar seorang pria pagi-pagi hah?!" Tanya Minho pada Emily yang masuk dikamarnya.

"Disinikan kamarku juga?" Ucap Emily polos.
"Kamarmu kan diloteng! Aku sudah membereskannya hanya untukmu!" Ucap Minho kesal.

"Jadi, anak perempuan yang imut ini harus tidur sendirian? Kak Minho tega." Ucap Emily.
"Ibumu kan ada disana juga setiap malam! Kenapa kau harus kemari?! Apa dikerajaanmu tidak ada etika perempuan tidak boleh masuk ke kamar laki-laki tanpa izin?!" Tanya Minho.

"Ada kok, begitupun sebaliknya, seorang laki-laki yang bukan pasangannya tidak boleh masuk ke kamar perempuan." Ucap Emily.
"Nah itu tau! Kenapa kau masih disini?!" Tanya Minho geram.

"Aku kan anak kecil? Memangnya kenapa tidak boleh? Atau jangan-jangan, astaga pikiran kak Minho kotor!" Ucap Emily.
"Masalahnya kau lebih dewasa dariku Emily!" Ucap Minho.

"Aku kan anak kecil, bahkan aku belum pernah melakukannya dengan siapapun." Ucap Emily.
"Tapi, kamu kan aslinya dewasa! Buktinya kau paham." Ucap Minho.

"Kan aku..."
"Keluar Emily!!" Ucap Minho yang mendorong tubuh hantu anak kecil itu.

"Huft, ya ampun." Minho mengusap keringatnya, sungguh sejujurnya dia belum terbiasa dengan Emily disini meskipun dia sudah ada disini selama dua tahun sejak usianya masih 13 tahun sampai Minho berusia 15 tahun tapi, keberadaan Emily cukup membantu makanya dia menyetujui Emily tinggal disini.

"Udah jam 6, aku harus berangkat sebelum jam setengah 7." Ucap Minho.

.
.
.

"Kau tampan, Minho."
"Diamlah!" Ucap Minho sambil menahan rasa malu.

Dia memakai pakaian seperti tuxedo putih yang berekor dengan bermacam pin dan bagde namanya disana. Sebuah pita berwarna biru terpasang di pundak nya dengan tulisan " The Chairman of the Student body."

"Sudah, ayo kedepan saja." Ajak Chan.
"Iya." Ucap Minho.

"Wah, sepertinya kepala sekolah benar-benar melakukan yang terbaik untuk upacara serah jabatan pagi ini." Ucap Chan.
"Bukannya setiap tahun upacara serah jabatan untuk ketua dan wakil ketua osis selalu seperti ini?" Ucap Minho.

"Iya sih tapi, ini lebih baik menurutku." Ucap Chan.
"Mungkin karena Joy juga menjadi salah satu dari osis?" Tanya Minho.

"Bukan begitu! Saya menyiapkan sebagai apresiasi untuk usaha kalian sebagai osis dimasa mendatang!" Ucap Abigail yang tiba-tiba muncul membuat Minho dan Chan kaget.

"Saya melakukan lebih karena ketua osis tahun ini adalah murid berprestasi yang biasanya tidak mau diajak masuk osis." Ucap Abigail.

"Nah, sekarang kalian siap-siap ya! Saya pergi dulu!" Ucap Abigail.

.
.
.

Upacara pelatikan telah dilaksanakan, dan kini saatnya pengucapan janji. Dihadapan semua murid dan semua guru, pengurus osis yang baru akan mengucapkan janji mereka.

"Sebelum kalian dilantik sebagai pengurus osis Junior High Internasional School periode 20xx-20xx, perkenankan saya mengajukan beberapa pertanyaan pada anda sekalian." Ucap Abigail dengan pakai formal serba putih yang tengah melakukan pengucapan janji.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

How? Trust Me Now?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang