Happiness Destroyer

38 8 0
                                    

Aam~

"Felix? Kenapa? Kok ga semangat gitu makannya?" Tanya A-Yeong.
"Gapapa, aunty." Kata Felix.

"Ino?" Panggil A-Yeong pelan.
"Inoo ishh." Kata A-Yeong sambil mencubit pelan paha Minho.

"Ahh! Bunda!" Kata Minho kaget.
"Kamu bertengkar sama Felix lagi?" Tanya A-Yeong.

"Engga." Kata Minho.
"Terus Felix kenapa?" Tanya A-Yeong.

"Kemarin malem nangis, mimpi buruk katanya." Kata Minho.
"Owh, Felix mimpi buruk? Mimpi apa memangnya?" Tanya A-Yeong.

"Felix bermimpi, melihat mom and dad dibunuh didepan mata Felix." Kata Felix.
"Hei, itu cuma mimpi. Jangan dipikirkan." Kata A-Yeong.

"Tapi, rasanya mimpi itu sangat nyata, aunty." Kata Felix.
"Selesaikan makanmu, lalu aku akan mengantarmu pulang untuk memastikan orang tuamu baik-baik saja." Kata Minho.

"Beneran?!" Tanya Felix dengan matanya yang berbinar-binar.

"Iya." Jawab Minho sambil menyuapkan nasi ke mulutnya.

"Tapi, bukannya kakak mau hangout sama kak Chan, kak Changbin, kak Juyeon, kak SungChan sama kak Jun ya?" Tanya Felix.
"Ga jadi, Juyeon diajak orang tuanya, SungChan kerumah sepupunya, dan Jun kerumah neneknya." Kata Minho.

"Lalu kak Chan dan kak Changbin?" Tanya Felix. 
"Karena banyak yang tidak bisa mereka malas dan mau main game saja." Kata Minho.

"Owh gitu, oke! Kakak anter Felix pulang ya!" Kata Felix.
"Iya, cepetan habisin makanannya." Kata Minho.

Setelah itu...

"Dadahh, hati-hati yaa!" Kata A-Yeong.
"Iya, bunda/aunty." Kata Minho dan Felix. 

"Kakak masih 15 tahun kok udah berani bawa motor sih?" Tanya Felix.
"Emangnya kenapa?" Tanya Minho balik.

"Kan harus 17 tahun dulu baru boleh naik motor sendiri atau bikin kartu izinnya." Kata Felix.
"Halah, kurang 2 tahun aja kan?" Kata Minho.

"Tapi, tetep aja ga boleh! Ntar kalo jatuh gimana?" Tanya Felix.
"Ga mungkin, buktinya kamu masih diatas motor tuh." Kata Minho.

"Kakak ih!" Kata Felix.
"Hahaha!" Minho justru tertawa mendengar sepupunya itu kesal.

"Aku bawa kartu izin kok, tenang aja. Pake kartu izinnya bunda jadi, jangan khawatir." Kata Minho.
"Kakak naik motor diajarin siapa?" Tanya Felix.

"Diajarin kak Chan, kak Chan tahun depan kan udah bisa bikin kartu izin katanya mau langsung dua motor sama mobil." Kata Minho.
"Kak Chan bisa nyetir mobil?" Tanya Felix.

"Loh kamu ga tau? Kak Chan bisa nyetir mobil tau tapi, kadang agak ugal-ugalan sih haha." Kata Minho.
"Iya sih, orang kaya kak Chan hebat kalau masalah begituan." Kata Felix.

"Kakak bisa nyetir mobil juga?" Tanya Felix.
"Bisa tapi, mungkin balik-balik mobilnya udah hancur hehe." Kata Minho.

"Ih! Malah bercanda!" Kata Felix.
"Loh kan bener bisa nyetirnya, mungkin balik-balik mobilnya udah jadi rongsokan haha." Kata Minho.

Sepanjang jalan mereka habis dengan bercanda. Menceritakan semuanya satu sama lain membuat pengguna jalan lainnya merasa gemas.

"Sini helmnya." Kata Minho.
"Kakak masuk dulu ya, soalnya-..."

"Aku tau, ga kuat angkat tas kan?" Tanya Minho.
"Iya, hehe." Kata Felix.

"Kamu ini bisa taekwondo tapi, ngangkat tas doang ga bisa." Kata Minho.
"Sebenernya bukannya ga bisa sih tapi, males hehe." Kata Felix.

How? Trust Me Now?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang