[23] Telat

2.7K 279 8
                                    

Ava membuka matanya secara perlahan saat cahaya mentari pagi mengganggu tidur nyenyaknya. Dia mengucek matanya untuk setelahnya berteriak sekeras mungkin.

APA INI? KENAPA VARREL BISA TIDUR DI SINI!

Dengan sigap gadis itu berdiri menjauhi ranjang dan memeluk dirinya sendiri. 

Apa yang sudah terjadi semalam?! Apakah semua baik-baik saja?

Varrel yang baru bangun langsung mengumpulkan nyawa. Melihat Ava berdiri, memorinya langsung on.

Sekejap, Varrel ikut berdiri dari kasur.

"Va-Va, gue berani bersumpah! Gue gak ngelakuin apapun semalam!"

"Sorry banget, gue jadi ketiduran di sini, haish!" Varrel menggaruk kepalanya gusar. Dalam hati merutuki dirinya sendiri,

Detik berikutnya mereka terdiam dalam pikiran masing-masing. 

Dari penampilan Varrel, dan dari kondisinya, sepertinya Ava percaya omongan Varrel benar. 

Ava sudah bersiap membuka suara, namun pandangannya tak sengaja bertemu dengan jam dinding yang menunjukkan pukul tujuh pagi kurang sepuluh. Langsung saja dia terbelalak.

 "Astaga! Sepuluh menit lagi upacara!"

Seketika suasana kamar itu berubah panik. Varrel mendekat ke arah pintu ingin keluar. Namun tangan Ava menahannya.

"Bego! Jangan lewat situ lah Varrel!" 

"Terus lew——"

"Apa pikiran keluarga gue kalau lihat lo keluar dari kamar!"

Ava menuntun Varrel ke balkon. 

"Ya satu-satunya cara..." Ava melirik kolam renang yang berada di bawah balkon tiga lantai.

Varrel melebarkan matanya. "Jadi maksud lo... gue harus nyebur dari sini gitu?!"

Ava mengangguk. Tidak ada pilihan lain.

"Gila..."

"Ya mau gimana lagi..." balas Ava pasrah.

Lama sekali Varrel menatap kolam renang itu sampai akhirnya Ava harus membangunkan lamunannya. 

"Varrel! Cepatan! Waktu terus berjalan! Mau telat ke sekolah?"

Varrel mulai mengeluarkan kakinya berdiri di luar pagar balkon. 

"Kedalaman kolam renang lo berapa?" Tanya Varrel.

"Dua meter aja kok."

"Apa kalau gue nyebur gak akan ketahuan?"

"Kamar papa mama jauh kok dari spot kolam renang. Aman aja deh kayaknya."

 "Asal habis nyebur langsung pergi," sambung Ava

Saat Varrel sudah menyiapkan nyali, Ava malah menahannya sebentar dan berucap,

"Makasih buat semalem."

<>

Benar ternyata, mau secepat apapun Ava bersiap, hasilnya akan sama saja. 

Kini gadis itu menatap nanar pagar sekolah yang sudah tertutup——menandakan dirinya telat.

Tak lama setelah itu, seorang lelaki ikut sampai. Napasnya juga tersengal-sengal.

"Yah... Telat..." 

Tak perlu menengok, Ava sudah tahu itu Varrel dari suaranya. 

PelukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang