Seorang laki-laki sedang berjalan mengendap-endap menuju sebuah kamar yang berada di pojok berpintu putih. Keadaan rumah sudah gelap gulita, ia berusaha menapakan kakinya dengan perlahan supaya tidak menimbulkan suara. Saat sudah berada di depan kamar itu, laki-laki itu lalu mengambil sesuatu di sakunya yaitu sebuah kunci.
"Kevin kamu lagi ngapain?"tanya seseorang. Kevin yang tadi ingin memasang kuncinya jadi mengurungkan niatnya dan memutar tubuhnya menghadap belakang.
"Mamah, belum tidur mah?"tanya Kevin.
"Belum, kamu ngapain di depan kamar Sania?"tanya Erin.
"Aku mau bicara sama Sania mah,"jawab Kevin.
"Memangnya tidak bisa besok? Ini udah tengah malam loh."
"Iyah, mamah benar mungkin besok saja. Ya sudah mah aku juga mau balik ke kamar lagi."
"Ya udah mamah juga mau ke kamar. selamat malam Kevin."
"Malam mah."Erin meninggalkan Kevin sendiri, membuat Kevin bernafas lega. Kevin mulai melancarkan aksinya kembali membuka pintu kamar Sania dengan kunci cadangan.
"Hufft akhirnya terbuka, dan aku bisa tidur memeluk kekasihku,"gumam Kevin seraya berjalan memasuki kamar sania.
Kevin berjalan perlahan menuju ranjang, disana Sania sudah tertidur pulas dengan selimut membungkus tubuhnya. Dengan gerakan perlahan Kevin duduk diranjang dan membuka selimut yang menutupi tubuh sania.
Kevin tersenyum devil saat melihat Sania hanya menggunakan cd dan tank top saja di balik selimut itu, padahal di luar tengah hujan deras bisa-bisanya Sania tidur hanya memakai cd.
"Berniat menggodaku sayang,"bisik Kevin di telinga Sania membuat tidur Sania terusik tapi tidak sampai bangun.
"Papah mau membuatmu nikmat sayang."
Kevin berencana ingin memainkan tubuh Sania, walaupun Sania dalam keadaan tertidur.
Kevin berbaring di samping Sania, tangannya merayap ke bawah menyentuh organ intim Sania yang tertutupi cd. Kevin mulai memasuki cd Sania dan jarinya mulai nakal memainkan miss v Sania, membuat Sania mengeluh dalam tidurnya.
Sania mengubah tidurnya menghadap Kevin dan tangannya memeluk tubuh Kevin. Kevin tersenyum dan mencium bibir Sania, tangan satunya memasuki tank top Sania dan meremas isinya.
Tangan Kevin yang dibawah menuju lubang kewanitaan Sania dan mulai memasukan jarinya selanjutnya mengocoknya pelan.
"Emhhhh pahhh."desah Sania dengan lirih, Kevin menatap wajah Sania yang masih memejamkan matanya.
"Dalam keadaan tidur saja kamu mendesah dengan memanggil papah, kamu sedang mimpi apa sayang?"gumam Kevin lalu mencium kening Sania.
Kevin mulai mempercepat kocokannya.
"Emhhhh... yesshhhh... aaahhh fasterhhhh pahhh,"desah Sania. Mungkin ia akan mengalami pelepasan.
Sania bingung dengan tubuhnya sekarang. Ia merasa enak dan ingin mengeluarkan sesuatu, ia kira mungkin ini hanya mimpi tapi kenapa seperti begitu nyata.
"Ahhhhh!"jerit Sania saat mengalami pelepasan. Sania langsung membuka matanya, dengan cepat juga Kevin mencabut jarinya dari kewanitaan Sania.
"Papah!"pekik Sania melihat Kevin yang berada dipelukannya.
"Kenapa sayang kamu memimpikanku?"tanya Kevin dengan senyum smriknya.
"Si–apa yang memimpikan papah?" Sania berkata sembari menormalkan pernafasannya.