1.9

35.9K 782 72
                                    

Part ini masih sama seperti yang dulu, adakah yang masih ingat?😂












Hanya membutuhkan waktu 3 menit saja Kevin sudah sampai dirumah sakit, karena rumah sakitnya juga tidak terlalu jauh dari mall.

Tanpa berkata-kata Kevin langsung turun dari mobil dan membuka pintu untuk Sania.

"Sayang tahan ya sini papah gendong,"ujar Kevin dengan wajah khawatirnya, apalagi saat melihat darah tadi ia jadi berpikir yang tidak-tidak.

Kevin menggendong Sania kembali ala bridal style dan berjalan masuk ke dalam rumah sakit.

"Dokterrr!!"teriak Kevin memanggil dokter.

"Tidak usah teriak-teriak pah, aku sudah tidak papa,"ujar Sania dengan suara lirih, ia malu juga saat Kevin teriak seperti ini karena semua pengunjung rumah sakit melihat kearah mereka. Tapi Kevin tidak mengindahkan ucapan Sania karena ia lebih takut jika Sania nanti kenapa-kenapa jika tidak di tangani lebih cepat.

Tak berselang lama setelah Kevin berteriak dengan sigap 2 perawat membawa brankar pasien menuju Kevin, segera Kevin menidurkan Sania disana.

"Kevin kamu ngapain disini?"tanya seseorang wanita berjas putih yang sepertinya seorang dokter.

Kevin langsung berjalan cepat menuju wanita itu.

"Vanya cepat periksa kekasih saya!"ujar Kevin terlihat tidak sabar.

"Hah kekasih?!"pekik wanita itu kaget saat melihat perempuan yang sedang tiduran di brankar pasien.

"Sepertinya itu bukan_"

"Udah sana cepet,"ujar Kevin

"Baiklah, suster ayo cepat kita bawa pasien ke ruang rawat,"ujar Vanya lalu berjalan mengikuti suster yang membawa brankar pasien, Kevin juga mengikutinya hingga di depan ruangan Sania akan di periksa.

"Kevin kamu tunggu sini,"cegah Vanya.

"Tapi saya ingin melihat kondisinya."

"Dia tidak papa kamu tenang saja, aku akan memeriksanya,"ujar Vanya mengelus lengan Kevin untuk menenangkannya. Wanita itu bisa melihat tatapan Kevin yang terlihat sangat mengkhawatirkan kondisi wanita tadi yang tiduran di ranjang.

"Kamu duduk dan tunggu disana,"ujar Vanya sebelum menutup pintunya.

Kevin memilih duduk di kursi tunggu, tangannya mengepal kuat, ia merasa sangat bodoh karena nafsu sialannya ini Sania jadi seperti ini.


....

Sedangkan di mall, Maria sudah berkeliling mall mencari keberadaan Kevin dan Sania.

"Issss kemana sih mereka! Aku cariin nggak ketemu-ketemu dari tadi, papah ditelepon juga nggak dijawab lagi,"gerutu Maria.

Maria mencoba menghubungi nomor Kevin lagi dan setelah tiga kali mencoba akhirnya teleponnya diangkat.

"Halo pah kamu dimana sih? Aku cariin juga dari tadi,"omel Maria.

"Maaf, aku ada pekerjaan mendadak di kantor jadi aku ada dikantor sekarang,"jawab Kevin beralasan.

"Kamu kok nggak bilang sih, terus Sania kemana?"tanya Maria lagi.

"Sania tadi ijin padaku mau menemui temannya, kamu pulang saja tidak perlu mencarinya,"

"Hufft baiklah,"Maria langsung mematikan sambungan teleponnya dengan kesal, bukanya setelah belanja ia akan senang tapi malah kebalikannya.
Maria mencoba menghubungi nomor seseorang.

"Sayang jemput aku di mall,"ujar Maria pada orang yang ditelepon itu.

"Baiklah, sekarang aku berangkat."

 Father In LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang