0.3

135K 1.2K 33
                                    






          Kevin yang tengah duduk di salah satu meja bar merasa kaget saat ada seseorang menepuk bahunya.

"Tumben om Kevin ke sini,"ucap seorang pria yang seumuran dengan Rendy.

"Mau minum apa om?"tanya pria itu.

"Saya kesini bukan untuk minum, saya hanya ingin bertanya sesuatu denganmu,"ucap Kevin.

Pria itu mengangguk ia lalu duduk di depan Kevin.

"Kau sedang tidak mabuk kan?"tanya Kevin.

Pria itu menjawabnya dengan gelengan kepala.

"Apakah Rendy masih sering kesini?"tanya Kevin.

"Hampir setiap hari om, memangnya kenapa?"tanya pria itu.

"Maksud saya apakah dia jika ke sini sendirian atau mengajak seorang teman?"

"Om setiap hari kan kalau Rendy datang ke sini selalu bersama Bayu, om sudah tau sendiri, kan?"

Kevin mengangguk mengerti. "Kau harus terus awasi Rendy, jangan sampai dia melakukan hal tidak senonoh itu, saya yakin dia tidak akan bisa sembuh jika kelakuannya masih seperti itu."

"Benar sekali om, bodoh dia,"ucap pria itu di akhiri dengan kekehan.

"Berikan aku satu gelas minuman, non Alkohol ya."perintah Kevin kepada seorang waiters laki-laki di depannya.

...........

Sore harinya...


Sania merasa bebas dirumah karena Kevin tidak berada dirumah saat ini, tadi kevin sempat meminta ijin padanya katanya ada urusan sebentar di luar.

Dan saat ini Sania tengah berenang di kolam renang taman belakang, karena tidak ada orang dirumah hanya dirinya sendiri maka Sania memilih memakai dalamnya saja. Sebenarnya Sania masih sedikit merasa nyeri di bagian bawahnya selepas di perawani oleh mertuanya tapi sakitnya tidak begitu menyiksa, ia juga sudah bisa berjalan normal, makanya ia ingin berenang siapa tau jika berenang rasa sakitnya akan hilang.

Ting tong...

Suara bel berbunyi membuat Sania yang tengah beristirahat di pinggir kolam renang merasa kesal, padahal ia sedang enak-enaknya bersantai.

"Siapa sih,"gerutu Sania sembari berdiri dan meraih bathrobe nya.

Ia masuk ke dalam rumah dan menuju pintu, nasib tidak memiliki pembantu ya seperti ini.

"Astagah papah kenapa?"tanya Sania saat melihat Kevin tampak lemas di tuntun oleh seorang pria di sampingnya.

"Apa Tante Maria di rumah?"tanya pria yang merangkul Kevin yang sepertinya tidak sadar itu.

"Emh ma-mah sedang pergi,"jawab Sania.

"Om kita pergi aja ya, bisa gawat kalau om berduaan saja dengan menantu om."

"Biarkan saja. Pergi kau!"usir Kevin sembari mendorong tubuh pria itu. Dengan langkah lunglai Kevin  memeluk Sania membuat Sania merasa limbung untung saja tidak sampai jatuh.

"Mba hati-hati ya om Kevin dalam pengaruh obat perangsang masalahnya,"ucap pria itu dengan panik.

"Siapa namamu?"tanya Sania.

 Father In LawTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang