"Selamat ya Bu, ibu tengah mengandung usia kandungannya baru 3 minggu. Di jaga kandungnya ya bu karena ini masih kecil sekali,"ucap seorang dokter pria bernama Brandon.
Viona yang tengah tiduran di ranjang pasien karena habis di periksa tersenyum haru kepada dokter.
"Ini beneran dok?"tanya Viona untuk memastikan sekali lagi.
"Iya Bu, selamat ya."
Viona meneteskan air matanya, kemudian mengelus perut nya dengan sayang, dirinya sudah menunggu lama kehadiran sang buah hati tapi sekarang Tuhan sudah mempercayainya memiliki anak.
Tubuh yang sehat sayang, pasti papah akan senang mendengarnya nanti, batin Viona sambil mengelus perutnya samar.
"Setiap bulan rutin cek up ya Bu? Terus kalau ibu merasa ada yang tidak beres dengan kandungan ibu langsung datang ke rumah sakit."
"Siap dok, terima kasih banyak ya dok,"ucap Viona.
Dokter Brandon tersenyum.
.......
Viona keluar dari ruang pemeriksaan dengan senyum yang terus terpatri di bibirnya. Ia tidak sabar ingin memberitahu kan kabar bahagia ini pada Kenan. Tapi viona ingin membuat kejutan terlebih dahulu pada Kenan, ia tidak ingin memberitahukannya langsung.
"Vanya dimana sih, aku telefon nggak diangkat-angkat,"gumam Viona sambil berusaha menghubungi nomor Vanya kembali.
"Eh suster tunggu."panggil Viona pada suster yang lewat didepanya.
"Iya bu, ada yang bisa saya bantu?"tanya suster.
"Anda tau dokter Vanya dimana?"tanya viona.
"Maaf bu, dokter Vanya belum datang, sepertinya dokter Vanya ada halangan karena biasanya sudah dari tadi dokter Vanya berangkatnya."jawaban suster menandakan Vanya tidak ada dirumah sakit, lalu dia dimana dirumah saja tidak ada.
"Ya sudah kalau begitu terima kasih sus atas informasinya,"
"Iya sama-sama Bu, kalau begitu saya permisi."suster berjalan meninggalkan Viona.
"Apa Vanya pulang kerumah mommy yah, tapi kenapa dia tidak mengirim pesan apapun padaku,"gumam Viona sambil berjalan kembali.
Viona menghentikan langkahnya dan menyipitkan matanya saat melihat Kevin keluar dari ruang rawat bersama dengan Sania yang tengah di tuntun.
"Sepertinya itu Kevin ngapain dia disini?"gumam Viona saat melihat Kevin baru saja keluar dari salah satu ruang rawat.
"KEVIN."panggil Viona dengan keras, membuat Kevin yang sedang menuntut Sania berjalan menghentikan langkahnya dan menatap kearah orang yang memanggilnya.
"Viona, kenapa dia bisa berada disini."gumam Kevin.
Viona berjalan sedikit cepat menghampiri Kevin.
"Hay Kevin kamu sedang apa disini?"tanya Viona.
"Kamu juga lagi ngapain disini Viona?"tanya Kevin.
"Ishh bukanya jawab dulu pertanyaaku,"ujar Viona mengerucutkan bibirnya kesal.
Kevin terkekeh geli.
"Aku habis mengantar menantuku periksa,"jawab Kevin berbohong.
"Sania kamu sakit apa?"tanya Viona, Sania hanya tersenyum canggung pada perempuan berambut pirang tersebut.
"Cuma pusing saja Viona tidak papa."bukan Sania yang menjawab melainkan Kevin.
"Oh ya kamu sedang apa disini?"tanya Kevin.