Keesokan harinya....
Sania keluar dari kamar dengan wajah sendu, dari semalam ia menangis setelah Kevin keluar dari kamarnya.
Sania terdiam di depan pintu. Biasanya kevin selalu sudah berada di depan kamarnya jika pagi untuk menunggu dirinya bangun, tapi sekarang Sania tak lagi melihat Kevin.
Sania menghembuskan nafas kasar.
Jika aku terus memikirkan kenangan indah dengan papah selama dua bulan ini, aku malah jadi semakin susah move on, batin Sania.
"Sania,"seseorang memanggil Sania dan ternyata orang itu adalah Rendy.
"Kamu dari mana mas?"tanya Sania karena sudah tiga hari Rendy tidak pulang.
"Aku habis ada kerjaan di luar kota,"jawab Rendy sambil masuk ke dalam kamar.
Sania mengikuti Rendy ke kamar.
"Mas kamu nggak ingin apa memperbaiki hubungan kita? Semenjak kita menikah sikap kamu gini aja ke aku. Kita seperti bukan suami istri tau mas,"ucap Sania.
"Sania, terus kamu mau sikap aku seperti apa? Aku memang orangnya seperti ini."
"Jika kita tidak bisa berhubungan lebih intim kita bisa kan saling perhatian saja, selama ini aku lihat mas hanya membiarkan aku saja bahkan terkesan tidak peduli denganku,"ucap Sania.
"Kamu juga sama,"balas Rendy.
Sania terdiam, memang benar selama ini Sania juga terkesan tidak peduli lagi dengan Rendy karena memang ada Kevin dan Sania mencintai mertuanya itu.
Tapi sekarang karena hubungannya dengan mertuanya sudah berakhir, Sania jadi ingin memperbaiki hubungannya dengan Rendy karena ia ingin menebus semua kesalahannya dengan berbakti pada suami.
Ck, apa yang ada dalam pikiranku, aku ini wanita kotor mas Rendy tidak pantas mendapatkan wanita sepertiku, malah seharusnya mas Rendy menceraikanku sekarang, batin Sania.
"Sudahlah Sania. Kita bahas ini nanti saja, aku mau mandi."
Sania mengangguk pelan.
Rendy lantas berjalan menuju kamar mandi.
Sedangkan Sania memilih keluar dari kamar, tapi saat akan keluar ia kaget melihat Kevin berdiri di depan pintu.
Tanpa sadar Sania tersenyum melihat kedatangan Kevin yang seperti pagi biasanya selalu menyambut dirinya di depan pintu.
"Dimana Rendy?"tanya Kevin dengan ekspresi biasa saja.
Senyum di bibir Sania lama-lama luntur, ternyata Kevin mencari Rendy padahal biasanya Kevin akan mengucapkan kata-kata romantis yang membuat kedua pipi Sania memerah.
"Ada di dalam pah,"jawab Sania.
Kevin lalu masuk ke dalam kamar Sania, melewati Sania begitu saja. Sania hanya menghembuskan nafas pasrah. Ia harus membiasakan diri bersikap biasa saja di depan Kevin.
Sania berjalan menuju dapur, ia melihat di meja makan sudah tersedia makanan, dan Maria juga sudah ada di sana.
"Selamat pagi mah,"sapa Sania pada mertuanya.
"Pagi, Sania kamu tumben baru bangun?"
"Iya mah, semalam begadang soalnya karena nggak bisa tidur,"jawab Sania sembari duduk di depan Maria.
"Oh ya, tadi Rendy pulang kan? Sekarang di mana dia?"tanya Maria.
"Mas Rendy lagi mandi mah,"jawab Sania.
Maria mengangguk.
"Pah sini duduk, sarapan,"panggil Maria pada Kevin.
"Nggak, aku mau langsung ke kantor,"jawab Kevin.