Sania dan Kevin sudah tiba dirumah Kevin bukan lagi dirumah orang tua Kevin. Saat Kevin dan Sania memasuki rumah mereka kaget melihat seseorang berada di didepan pintu.
"Habis darimana?"tanya seorang wanita didepan mereka.
"Maria kamu nggak kerja?"tanya Kevin.
"Nggak,"jawab Maria.
"Kalian habis dari mana?"tanya Maria mengulangi kalimatnya.
"Aku kan sudah bilang padamu lewat pesan tadi malam kalau aku lembur di kantor dan sekalian tidur di sana,"jawab Kevin.
"Tapi kenapa baru pulang sesore ini, biasanya kalau papah lembur pulangnya pagi-pagi,"ujar Maria dengan wajah penuh kecurigaan.
Sania hanya menunduk ia benar-benar merasa deg-degan sekarang, ia takut Maria berfikir macam-macam.
"Ya karena aku langsung bekerja kembali Maria, daripada aku harus capek-capek pulang lalu berangkat lagi kan, jadi aku memilih langsung bekerja,"balas Kevin dengan cuek.
Padangan Maria beralih kepada Sania. "Lalu kamu Sania, kamu dari mana dari semalam nggak pulang?"
"A—ku sudah menelpon mas Rendy semalam mah kalau aku ada acara dengan teman-temanku,"jawab Sania dengan gugup.
"Teman-temanmu yang bekerja sebagai og itu?"tanya Maria.
"Enghhh iya mah."
"Ck Sania, coba cari teman yang selevel gitu. Kamu kan sudah menjadi menantu orang kaya harusnya kamu jauhin tuh teman-teman miskin kamu itu."
"Memangnya kenapa sih Maria, Sania berhak dong berteman dengan siapa aja, lagipula papah suka Sania masih menjalin hubungan pertemanan dengan teman sesamanya dulu tidak memandang mereka dengan finansial. Dari pada kamu setiap hari hanya menghambur-hamburkan uang untuk arisan dan beberlanja dengan teman-teman sosialitamu itu,"ujar Kevin.
Maria menatap kesal pada Kevin lalu berlenggang pergi meninggalkan mereka berdua dengan jalan yang sedikit aneh.
"Mamah kenapa kok jalannya kayagitu?"tanya Sania.
"Papah juga nggak tau sayang, jalannya sama kaya waktu kamu v pertama kali papah prawanin,"ucap Kevin dengan senyum mesum.
Sania yang mendengar itu memutar bola matanya malas, ia lalu pergi meninggalkan kevin menuju kamarnya.
............
Malam harinya.
Sania tengah duduk bersender di ranjang tengah bermain ponsel, sedangkan Rendy dia baru saja selesai mandi setelah pulang dari kantor.
"Sania malam ini aku menginap di rumah teman ya, soalnya besok kami ada acara pagi-pagi sekali di sebuah villa yang jauh dari sini, bolehkah?"tanya Rendy yang sudah selesai berpakaian lengkap dengan celana jeans, kaos hitam polos dan jaket kulit berwarna hitam.
"Kenapa nggak besok aja perginya mas pagi-pagi sekali?"
"Sania, kemarin waktu kamu menginap aku juga tidak melarang kan, pelase ini penting Sania jadi kamu jangan halangi aku pergi."
"Ya udah sana pergi, kalau udah sampai hubungi aku."
Rendy mengangguk cepat, ia lalu mengambil kunci mobilnya dan juga topi selanjutnya berjalan keluar.
"Aku harus ikutin mas Rendy, jangan-jangan mas Rendy mau menemui temannya kencannya itu,"gumam Sania sembari beranjak dari ranjang dan menuju lemari untuk mengambil jaket karena dia hanya menggunakan baju tidur terusan yang panjangnya sampai mata kaki tapi lengannya hanya bertali spaghetti.