Teman?

1.3K 222 14
                                    

Leksana memandang langit yang terlihat begitu terik dan sangat panas dari jendela kelas.

Kenapa ya belakangan ini hari jarang sekali hujan?

Dan ya lagi-lagi kelasnya hari ini jamkos lalu dua curut yang ngakunya sahabat itu udah pergi bolos sejak tadi, ingatin Leksana buat nyeleding kepala mereka berdua nanti!

Menghela napas kasar Leksana berjalan keluar dari kelas, rasanya dia pengen bolos aja tapi dia takut ketahuan yang berujung mama dan papanya dipanggil nantinya, bisa panjang urusannya dan Leksana terlalu malas untuk terlibat hal kek gitu.

Dengan penuh kegondokan dia berjalan kekolam ikan yang ada ditaman sekolah aja daripada gabut gak jelas.

Wah! Sudah lama dia gak kesini dan ternyata ikan-ikan disini udah gede aja padahal dulu perasaan segede jari doang dan sekarang mungkin lebih gede dari telapak tangan Leksana.

"Wah kamu suka ikan juga?" Tanya Fajar tiba-tiba berdiri disamping Leksana membuatnya tersentak kaget.

"Lo bisa gak sih sekali-kali datangnya itu gak usah ngaggetin orang!" Sentak Leksana.

"Maaf" Fajar hanya nyengir.

"Dan juga lo ngapa sih ada dimana-mana perasaan!" Ucap Leksana.

"Aku lihat kamu dari tadi mukanya kesel mulu" ucap Fajar membuat Leksana memandangnya dengan mata memicing.

"Darimana lo tau?" Tanya Leksana dengan nada menuduh.

"Tau aja, tapi kamu gak usah mikir aneh-aneh" ucap Fajar dengan satu tawa kecil.

"Mau coba hal baru?" Tawarnya membuat Leksana memandang heran cowok itu.

"Apa?"

"Ikut sini" ucap Fajar dan menarik tangan Leksana untuk ngikutin dia.

"Kemana sih?" Tanya Leksana tapi Fajar gak jawab sama sekali.

Hingga akhirnya dia berhenti dipohon yang jadi tempat pertama mereka bertemu.

"Mau ngapain disini?" Tanya Leksana.

"Ayo naik duluan" ucapnya membuat Leksana melotot.

"Ngapain?"

"Katanya mau coba hal baru, ayo naik" ucap Fajar sambil mendorong pelan bahu Leksana.

Leksana memandang pohon itu, shit! Gimana caranya manjat ini pohon? Dia gak ngerti kalau dahannya aja tinggi begini.

"Badan aku lebih kurus dari kamu jadi aku gak kuat gendong kamu ke atas" ucap Fajar.

"Mau lo kuat juga gue gak bakal mau!" Ucap Leksana lalu menarik satu meja yang ternyata ada disitu sedikit tersembunyi.

"Wah kamu pintar" puji Fajar yang bisa Leksana yakini dengan wajah kelewat riangnya.

Setelah beberapa kali percobaan dan hampir gagal Leksana akhirnya berhasil naik dan berpijak kesalah satu dahan dari pohon itu, lalu setelahnya dia ternganga saat Fajar yang dengan mudahnya naik ke atas pohon ini.

"Lo turunan monyet atau gimana sih?" Tanya Leksana membuat Fajar tertawa.

"Bisa jadi" tanggapan Fajar diluar dugaannya.

"Nah sekarang kamu jalan ke ujung dahan itu terus lompat kebawah lewatin tembok sekolah kita" jelas Fajar kelewat santai membuat Leksana memandangnya horor.

"Lo mau bunuh gue atau apa?" Sinis Leksana, plis ini pohon tingginya gak main-main anjir.

"Tenang aja aku gak pernah mati kok selama ini" ucap Fajar dengan senyumnya.

Langit Sore || RenminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang